Sukabumi (ANTARA) - Polres Sukabumi Kota menggandeng tokoh serta ormas agama di daerah itu untuk bersama-sama melakukan upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 yang saat ini kasusnya terus meningkat setiap harinya.
"Kami menggandeng tokoh agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI) maupun ormas keagaamaan, karena keberadaan para tokoh dan komunitas ini akan sangat efektif dalam upaya pencegahan, karena masyarakat akan bisa lebih patuh dalam menerapkan protokol kesehatan," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni di Sukabumi, Jawa Barat, Selasa.
Menurutnya, diharapkan para tokoh dan komunitas ini bisa turut menyosialisasikan protokol kesehatan yang harus diterapkan masyarakat secara disiplin, khususnya pada masa pandemi COVID-19, dengan melakukan 3M, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih.
Lebih lanjut dia menjelaskan, di masa pandemi COVID-19 Polres Sukabumi Kota secara rutin memberikan imbauan agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan, terutama di lokasi rawan, seperti pusat keramaian dan perdagangan.
Namun, upaya tersebut perlu didukung oleh semuya pihak, maka dari itu pihaknya menggandeng tokoh agama dan ormas untuk bersama-sama mengubah kebiasaan dan meningkatkan kesadaran masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan.
"Pencegahan tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi seluruh elemen harus ikut turun tangan bersama-sama memutus mata rantai penyebaran virus yang bisa menyebabkan kematian tersebut, minimalnya menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
Di sisi lain, di hadapan tokoh agama, MUI dan ormas keagaamaan, AKBP Sumarni memperkenalkan sejumlah program unggulan pihaknya dalam rangka menciptakan stabilitas keamanan di wilayah hukumnya, seperti pembentukan Rumah Kreatif Milenial Polres Sukabumi Kota dan Polisi RW.
Kapolres menjelaskan dengan mendirikan Rumah Kreatif Milenial untuk mencetak generasi muda yang unggul, inovatif dan produktif serta meningkatkan produktivitas, kreativitas peserta rumah kreatif milenial, menanamkan jiwa kewirausahaan kepada peserta dan menggerakkan kemandirian perekonomian,
Sementara, mengenai program Polisi RW, kata dia, tujuannya untuk meminimalkan gangguan kamtibmas. Polisi RW ini tersebar di masing-masing RW yang tugasnya membantu bhabinkamtibmas dalam menangani permasalahan di lingkungan masyarakat.
"Kami juga meminta ulama untuk membantu Polri dalam memberikan edukasi dan pengawasan kepada anak serta para remaja di lingkungan sekitar agar terhindar dari pergaulan bebas, seperti terlibat dalam berandal motor, narkoba, seks bebas dan kasus kriminal lainnya," katanya.
Baca juga: Dua pelajar Kota Sukabumi dikonfirmasi positif COVID-19
Baca juga: Semua bakal calon bupati Sukabumi langgar protokol kesehatan