Garut (ANTARA) - Pekerja hotel di kawasan objek wisata Cipanas Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjalani tes usap untuk mendeteksi penyebaran COVID-19 setelah sekian lama pemerintah membuka kembali sektor pariwisata di daerah itu.
"Ini untuk kepentingan bersama dan warga sekitar, karyawan hotel harus diyakinkan dalam kondisi aman dari COVID-19," kata Kepala Puskesmas Cipanas, Husnul Khotimah di sela-sela pelaksanaan tes usap di Cipanas Garut, Kamis.
Ia menuturkan hasil pendataan ada 1.097 karyawan hotel dan penginapan di kawasan objek wisata Cipanas Garut, dari data itu petugas melakukan tes usap secara acak atau 52 persen pada tahap pertama.
"Sebelumnya kita sudah sosialisasi kepada pihak hotel, semua hotel penginapan dirandom sampling minimal 52 persen, dari nama-nama tersebut harus diswab sampling," katanya.
Ia menyampaikan pemeriksaan dengan tes usap kepada pekerja sektor perhotelan itu merupakan instruksi langsung dari Bupati Garut untuk mengetahui kondisi kesehatan pekerja.
Orang yang sering berada di tempat umum seperti hotel dan tempat wisata, kata dia, diwajibkan menjalani tes usap untuk memastikan ada tidaknya penyebaran COVID-19.
"Kita menjalankan surat edaran Pak Bupati dan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, di mana tempat umum ini harus dilakukan tes masif," katanya.
Ia menyampaikan, hasil dari tes usap itu akan diketahui pada tiga sampai tujuh hari ke depan, jika diketahui posiitf COVID-19, maka akan dilakukan tes usap tahap dua bagi pekerja lainnya untuk mendeteksi penyebarannya.
"Jika dari hasil ini tidak ada yang positif, maka kami tidak akan melaksanakan tahap dua, kalau ada nanti ada tahap dua, yakni melakukan tes bagi karyawan lainnya," kata Husnul.
Praktisi Senior Perhotelan di Garut, Ivi D Sunardi menyatakan, selama ini pelaku pariwisata maupun perhotelan di Garut telah mematuhi protokol kesehatan seperti yang dianjurkan pemerintah seperti cek suhu tubuh, menyediakan tempat cuci tangan, menggunakan masker dan rajin menyemprotkan disinfektan.
Meski sudah mematuhi protokol kesehatan, kata dia, para pekerja juga membutuhkan kepastian terkait kondisi kesehatannya dengan melakukan tes usap untuk mendeteksi ada tidaknya penularan COVID-19.
Ia menegaskan, tes usap para pekerja hotel itu untuk memberikan kepercayaan terhadap pengunjung bahwa di hotel bebas dari penyebaran wabah COVID-19, sehingga berdampak pada tingkat kunjungan hotel.
"Dalam situasi ini diperlukan kembali suatu usaha menumbuhkan kepercayaan pasar wisatawan dengan jaminan keamanan para pelaku wisata yang bebas dari paparan COVID-19," katanya.
Baca juga: Perkonomian sektor pariwisata Puncak-Cipanas terus meningkat
Baca juga: Pengunjung tempat wisata di kawasan Puncak-Cipanas melonjak