Bogor (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Bogor menemukan lagi 12 kasus positif COVID-19 pada dua hari terakhir, yakni Ahad dan Senin ini dari hasil tes usap (swab) terhadap warga kota hujan itu yang diidentifikasi sebagai orang dalam pemantauan (ODP).
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim, ketika dikonfirmasi melalui telepon di Kota Bogor, Senin, mengatakan dari lima kasus baru positif COVID-19 yang terkonfirmasi hari ini, di antaranya dari kluster fasilitas kesehatan di Kota Bogor.
Namun, Dedie tidak menyebutkan tiga kasus positif baru COVID-19 lainnya yang juga terkonfirmasi pada Senin hari ini dari kluster yang mana.
Sedangkan, pada Ahad (26/7) kemarin, Dinas Kesehatan juga menemukan tujuh kasus positif baru COVID-19. Temuan tujuh kasus positif baru itu dari tes usap.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor, Bima Arya, di Kota Bogor, Rabu (10/6), mengatakan Dinas Kesehatan menemukan 16 kasus positif baru COVID-19 di Kota Bogor. Ini adalah penemuan kasus positif tertinggi yang terkonfirmasi dalam satu hari.
Bima Arya menjadi lebih kaget, karena dari 16 kasus positif yang terkonfirmasi pada hari itu, 11 di antaranya bersumber dari fasilitas kesehatan di Kota Bogor.
Baca juga: Pemerintah Kota Bogor turunkan target pendapatan tahun 2020
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengatakan selain temuan kasus positif baru COVID-19, ada juga pasien kasus positif yang dinyatakan sembuh.
Pasien kasus positif COVID-19 yang dinyatakan sembuh pada Senin hari ini ada 11 pasien, serta pada hari Ahad kemarin enam pasien, sehingga seluruhnya menjadi 17 pasien.
Dengan adanya tambahan 17 pasien kasus positif COVID-19 yang sembuh serta 12 kasus positif baru dalam dua hari terakhir, sehingga persentase tingkat kesembuhan COVID-19 di Kota Bogor pada Senin hari ini menjadi 72,65 persen.
Sebelumnya, pada Kamis (23/7), persentase tingkat kesembuhan COVID-19 di Kota Bogor adalah 70,58 persen, kemudian menurun menjadi 69,26 persen pada Sabtu (25/7).
Pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 50, ODP 47, serta orang tanpa gejala (OTG) 75.*
Baca juga: DPRD soroti anggaran 'refocusing' Kota Bogor
Baca juga: Pemkot Bogor belum berlakukan sanksi warga tak gunakan masker