Bogor (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan rumah tangga bisa menjadi kluster baru penularan COVID-19 sehingga warga Kota Bogor diingatkan untuk berhati-hati dan jujur kepada petugas medis terutama jika memiliki riwayat perjalanan ke daerah lain.
"Kasus satu keluarga di Kota Bogor terkonfirmasi positif COVID-19 harus menjadi pembelajaran bagi warga Kota Bogor," kata Sri Nowo Retno, di Kota Bogor, Sabtu.
Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, seluruh warga Kota Bogor agar tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan benar serta jujur kepada petugas medis jika mengalami sakit.
"Karena satu orang dalam keluarga yang memiliki riwayat perjalanan ke daerah lain, dan ketika sakit dapat berpotensi menularkan COVID-19 di keluarganya. Penularan COVID-19 dalam keluarga bisa memunculkan kluster baru," katanya.
Menurut dia, setiap orang di Kota Bogor harus jujur dengan petugas medis jika memiliki kontak erat dengan pasien kasus positif COViD-19
Terhadap satu keluarga warga Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, yang terkonfirmasi positif COVID-19, menurut Retno, Dinas Kesehatan Kota Bogor telah melakukan penelusuran, baik di rumah, tetangga sekitar rumah, serta di fasilitas kesehatan yang pernah kontak. "Di lokasi itu juga sudah dilakukan penyemprotan disinfektan," katanya.
Menurut Retno, Dinas Kesehatan juga melakukan test usap (swab) terhadap 95 orang dari hasil penelusuran. Dari jumlah tersebut, 39 orang sudah diperoleh hasil tesnya serta 56 orang lainnya masih ditunggu hasilnya.
"Dari 39 orang tersebut, delapan orang di antaranya terkonfirmasi positif, yakni lima orang anggota keluarga, serta tiga orang lainnya yang memiliki kontak erat," katanya.
Retno menegaskan orang yang terkonfirmasi positif semuanya sudah diisolasi di rumah sakit. "Ini adalah upaya kita untuk memutus mata rantai penularan COVID-19,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Retno juga mengingatkan warga Kota Bogor yang memiliki riwayat perjalanan keluarga kota, agar melakukan isolasi mandiri. "Kalau berobat, harus menceritakan dengan jujur riwayat perjalanan keluar kota atau ada riwayat kontak dengan orang sakit yang diduga COVID-19.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 Karawang bertambah dari kluster sanggar senam
Baca juga: Secapa AD jadi kluster baru, peringatan untuk perketat protokol kesehatan
Baca juga: Pengamat: Pilkada saat pandemi COVID-19 dikhawatirkan jadi kluster baru
Baca juga: Gubernur Jawa Barat tak Ingin ada kluster baru COVID-19 di sekolah