Depok (ANTARA) - Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok Provinsi Jawa Barat menyebutkan terdapat 12 dari 63 kelurahan sudah tidak memiliki kasus positif COVID-19.
"Kondisi ini harus dipertahankan agar tidak muncul kasus-kasus baru," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok Mohammad Idris di Depok, Minggu malam.
Ia mengatakan bagi kelurahan-kelurahan yang masih memiliki kasus positif, terus dilakukan upaya “prevent, detect dan response”, diantaranya mendorong yang isolasi mandiri agar dapat melakukan isolasi rumah sakit.
"Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan pada lingkungan keluarga dan orang-orang yang kontak erat," ujarnya.
Sementara itu untuk penambahan kasus konfirmasi positif Sabtu (5/7) sebanyak 13 kasus yang berasal dari tindak lanjut program rapid test Kota Depok yang ditindaklanjuti dengan swab dan PCR di Laboratorium RS UI sebanyak 8 kasus.
Sedangkan 3 kasus merupakan hasil pemeriksaan dari Laboratorium Kesehatan Kota Depok (Labkesda), 1 kasus berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan 1 kasus berdasarkan hasil pemeriksaan dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Adapun kasus konfirmasi yang sembuh hari ini bertambah 8 orang menjadi 572 orang atau 70,36 persen dari seluruh kasus konfirmasi positif yang ada di Kota Depok.
Selanjutnya untuk orang tanpa gejala (OTG) yang selesai pemantauan bertambah 5 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) 2 orang, sedangkan untuk pasien dalam pengawasan (PDP) yang selesai pengawasan bertambah 1 orang.
"Untuk PDP yang meninggal saat ini berjumlah 118 orang, tidak terdapat penambahan dibanding hari sebelumnya," jelas Idris yang juga menjabat sebagai Wali Kota Depok.
Baca juga: Tingkat kesembuhan kasus positif COVID-19 di Depok capai 70,50 persen
Baca juga: Pemkot Depok perkenankan kegiatan sosial dan ekonomi secara terbatas
Baca juga: Warga diingatkan tetap disiplin jalankan protokol kesehatan