Cianjur (ANTARA) - Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Cianjur, Jawa Barat, mengandalkan pendonor dari pihak keluarga untuk memenuhi kebutuhan pasien di rumah sakit di daerah itu.
UTD PMI Cianjur masih mengalami kekosongan stok darah karena minimnya pendonor yang datang atau melakukan donor darah massal karena pandemi COVID-19.
"Di tengah pendemi COVID-19 stok darah di UTD PMI Cianjur, hampir kosong karena sedikitnya relawan yang bersedia untuk mendonorkan darah, tidak hanya itu ditambah libur sekolah dan universitas membuat membuat PMI kesulitan mendapatkan pendonor darah," kata Bagian Kualiti Kontrol UTD PMI Cianjur Sandi Juniadi pada wartawan di Cianjur, Rabu.
Ia menjelaskan menurunnya jumlah pendonor sudah terjadi sejak 2 bulan terakhir, tepatnya setelah pemerintah menyatakan tanggap darurat COVID-19.
"Untuk sekarang stok darah di PMI sudah hampir habis, kalaupun ada hanya darah dari keluarga pasien yang akan digunakan," katanya.
Saat ini setiap harinya, PMI hanya mendapatkan 5 orang pendonor sedangkan kebutuhan darah cukup tinggi, sedangkan saat normal 50 orang pendonor datang langsung ke UTD setiap harinya, ditambah bakti sosial donor darah massal banyak dilakukan dinas, instansi dan institusi yang ada di wilayah tersebut.
"Sejak pandemi COVID-19, jangankan donor darah massal, pendonor tidak berani untuk datang karena pembatasan sosial dan kewaspadaan yang harus ditingkatkan untuk memutus rantai penyebaran virus berbahaya. Kami hanya mengandalkan stok darah dari pendonor yang masih berani datang atau mencari keluar kota," katanya.
Baca juga: Polres Cianjur gelar donor darah massal bantu PMI Cianjur
Dia menuturkan, selama ini kebutuhan darah untuk rumah sakit yang ada di Cianjur, mengandalkan stok darah di UTD PMI Cianjur seperti RSUD Cianjur, RS Dokter Hafidzh dan RSUD Cimacan.
"Namun saat ini kami tidak mampu untuk memasok darah ke rumahsSakit yang ada di Cianjur karena keterbatasan stok," katanya.
Saat ini PMI Cianjur terus mensosialisasikan dengan ekstra agar donor darah tetap dilakukan meski ditengah pendemi, bahkan mereka melakukan jempur bola dengan mendatangi pendonor atau menjalin kerjasama dengan berbagai kalangan untuk menggelar donor darah masal.
"Meskipun dalam massa pendemi tetap bisa dilakukan dan tidak berbahaya dengan syarat selalu memperhatikan protokol kesehatan.
Sebelum dilakukan donor darah kita melakukan pengecekan suhu tubuh, selalu menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," katanya.
Baca juga: PMI Kota Sukabumi sampaikan tips aman beraktivitas saat pandemi COVID-19
PMI Cianjur andalkan pendonor darah dari keluarga pasien yang butuh
Rabu, 1 Juli 2020 20:16 WIB