Bandung (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat memastikan ketersediaan bahan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah atau Lebaran 2020 aman dan harga kebutuhan pokok cenderung stabil terkendali kecuali tiga bahan pokok.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana, Selasa, di Bandung, mengatakan pihaknya setiap hari melakukan pemantauan di 10 pasar tradisional yang ada di Kota Bandung untuk melihat dinamika bahan pokok.
“Jadi dari hasil pantauan harga-harga itu relatif stabil dan kemudian juga ketersediaan barangnya Insya Allah aman ya,” katanya.
Arifin mengatakan saat ini terjadi perubahan adalah harga daging ayam broiler dan sempat turun komoditas tersebut kini sudah mulai merangkak naik mendekati harga normal di sekitar Rp33.000 lebih.
"Sehingga kekhawatiran para peternak ayam broiler kemudian juga harganya masih terpuruk sekarang ini tidak terjadi karena memang kondisinya seperti itu," kata dia.
Baca juga: Disperindag Jabar pastikan stok bahan pokok selama Ramadhan aman
Menurut dia komoditas lain yang mengalami kenaikan adalah bawang merah karena tingginya konsumsi ibu-ibu rumah tangga menjelang lebaran dan hal ini sama dengan kenaikan harga terigu.
“Mungkin dikarenakan banyak orang masih membuat kue ya jadi di Bulog pun juga kondisinya sangat sedikit untuk terigu ini,” katanya.
Walaupun ada kenaikan, kata dia, sejumlah bahan pokok di sisi lain menurutnya mengalami penurunan karena itu kenaikan tiga komoditas dinilai tidak terlalu signifikan bagi keseluruhan kondisi harga bahan pokok di Jawa Barat.
“Sehingga secara umum kondisi untuk ketersediaan barang pokok menjelang hari raya Idul Fitri kemudian juga harga-harga juga cukup stabil,” ujarnya.
Kedua pihaknya melihat untuk stok di Bulog terbilang mencukupi da sebagai stock penyangga pemerintah, dari tujuh cabang Bulog di Jawa Barat ketersediaan gula, minyak goreng, beras terbilang aman hingga dua bulan ke depan.
“Dan itu sudah dihitung dengan jumlah sembako di bansos yang kita bagikan, aman,” ujarnya.
Arifin menuturkan kondisi ketersediaan telur yang terbilang melimpah di pasar dan kondisi ini yang menurutnya alasan kenapa telur menjadi bagian dari paket sembako yang dibagikan ke masyarakat.
Baca juga: Disperindag Jabar berharap pasar tradisional disemprot cairan disinfektan
Baca juga: Disperindag Jabar minta warga tidak belanja sembako berlebihan
Jelang Lebaran 2020, Disperindag Jabar pastikan stok bahan pokok aman
Selasa, 19 Mei 2020 21:19 WIB