Sumedang (ANTARA) - Sebanyak 1.977 praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) mengikuti proses pemeriksaan kesehatan melalui rapid test sebagai upaya mengantisipasi dan penanganan dini wabah COVID-19 di lingkungan kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, maupun daerah lainnya.
"Sampai hari keempat pelaksanaan rapid test di IPDN Jatinangor sudah diikuti oleh 1.977 praja dan 70 ASN atau total 2.492 orang, termasuk di kampus Jakarta," kata Kepala Biro Administrasi Kerja Sama dan Hukum IPDN, Baharudin Pabba melalui siaran pers di Jatinangor, Sumedang, Senin.
Ia menuturkan, sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri bahwa seluruh praja maupun jajaran pegawai negeri sipil di lingkungan IPDN kampus Jatinangor maupun di daerah lain harus menjalani rapid test COVID-19 untuk mengetahui kondisi imun dan kesehatannya.
Sesuai arahan Menteri Dalam Negeri, kata Baharudin, kampus IPDN juga harus menerapkan aturan ketat sesuai standar operasional dalam upaya pencegahan penyebaran wabah COVID-19 dan melakukan langkah cepat apabila ada yang sakit.
"Semoga saja praja dan ASN IPDN dapat terhindar dari COVID-19. Untuk itu mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat di Indonesia," kata Baharudin.
Ia menyampaikan, pemeriksaan hari keempat dilakukan di kampus IPDN Jatinangor dan Jakarta. Khususnya di Jatinangor, sebanyak 590 praja dan dua ASN IPDN dengan hasil 591 orang negatif COVID-19 dan satu orang wanita praja dinyatakan imunitas tubuhnya lemah.
Sementara di Kampus Jakarta, kata Baharudin, sebanyak 323 praja dan 122 ASN menjalani rapid test COVID-19 dengan hasil dua orang praja imunitas tubuhnya dinyatakan lemah dan sisanya negatif COVID-19.
"Sampai dengan hari keempat di kampus IPDN Jatinangor total terdapat empat orang wanita praja dengan hasil positif imunitas lemah," katanya.
Ia menyampaikan, seusai arahan penanggung jawab Laboratorium Klinik Kimia Farma Bandung bahwa seluruh praja yang hasilnya positif imunitas lemah agar menjalani isolasi di klinik kampus.
Selanjutnya, kata Baharudin, seluruh praja yang hasilnya positif imunitas lemah itu akan menjalani pemeriksaan kesehatan ulang untuk mengetahui terjangkit COVID-19 atau tidak.
"Yang dinyatakan positif imunitas lemah kini sedang melakukan isolasi mandiri di Klinik IPDN dan insya Allah pada hari ini akan dilakukan pengambilan swab untuk tes PCR guna mengetahui apakah praja bersangkutan positif COVID-19 atau hanya sebatas positif imunitas lemah," katanya.
Sementara itu, pemeriksaan rapid test terhadap praja dan pegawai di lingkungan IPDN masih terus berlangsung selama beberapa hari ke depan dengan target pemeriksaan sebanyak 8.381 praja dan pegawai seluruh Indonesia.
Baca juga: Mendagri minta IPDN jangan terapkan kurikulum yang monoton
Baca juga: Pemprov Jabar adakan rapid test COVID-19 di sejumlah pesantren