Bandung (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyatakan pemulangan sembilan WNI asal Jabar dan satu WNA eks Wuhan, China direncanakan pada pada Sabtu (15/2) setelah mereka menjalani masa observasi terkait virus COVID-19 selama dua pekan di Pulau Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
"Ya benar, rencananya pemulangan sembilan orang WNI dan satu WNA ke Jabar besok (Sabtu, 15/2). Rencananya demikian," kata Kepala Dinas Kesehatan Jabar, Berli Hamdani ketika dikonfirmasi oleh wartawan di Bandung, Sabtu.
Virus yang memicu penyakit pernapasan tersebut sempat dinamai dengan 2019-nCoV atau Novel Coronavirus. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya mengumumkan nama resmi untuk penyakit tersebut yaitu COVID-19.
COVID-19 merupakan singkatan dari kata "corona", "virus", dan "disease", sedangkan 19 yang ada di belakangnya mewakili tahun 2019 saat virus itu ditemukan.
Berli menjelaskan rencana pemulangan warga Jabar tersebut akan dilakukan dari hanggar TNI AU di Natuna menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
"Setelah sampai di Halim Perdana Kusumah, Menteri Kesehatan akan menyerahkan WNI ke pemda masing-masing. Jadi seusai serah terima tersebut, nantinya kepulangan WNI, khususnya asal Jabar sudah menjadi kewenangan pemda," katanya.
Namun pihaknya mengaku belum tahu daerah asal kesembilan WNI Jabar tersebut.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Jabar menyiapkan pendampingan khusus untuk warganya yang selesai menjalani masa inkubasi virus COVID-19 di Pulau Natuna.
"Kalau menghitung masa inkubasi, warga Jabar dapat dipulangkan dalam waktu dekat ini setelah karantina selama 14 hari. Itu sepertinya pekan ini," katanya.
Ia i mengatakan Kemenkes dan Dinas Sosial Provinsi Jabar juga menjadi pihak yang terlibat untuk pemulangan warga usai karantina di Natuna.
Dia mengatakan kondisi warga Jabar di Pulau Natuna yang sedang menjalani masa inkubasi semuanya baik dan kemungkinan besar negatif virus tersebut.
Hal ini, kata Berli, dikarenakan mereka hampir melalui masa inkubasi virus yang sebenarnya sampai 11 hari.
"Saat ini kan hampir mendekati hari ke-14 observasi. Kalau semua sudah dinyatakan negatif dan bisa bebas, diharapkan bisa langsung pulang dan masyarakat tidak perlu khawatir," katanya.
Meskipun belum ditemukan kasusnya di Indonesia, pihaknya akan tetap siaga menghadapi penyebaran virus COVID-19 itu, demikian Berli Hamdani .
Baca juga: Dinkes siapkan pendampingan khusus warga Jabar yang selesai diinkubasi di Natuna
Baca juga: Sembilan langkah preventif Pemprov Jabar untuk antisipasi virus corona
Pemulangan warga Jabar yang diobservasi di Pulau Natuna direncanakan besok
Jumat, 14 Februari 2020 18:54 WIB