Garut (ANTARA) - Sejumlah penulis buku ternama yang karyanya menjadi best seller memberikan motivasi dan dorongan minat masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, agar rajin membaca buku dan menulis.
Operation Director Gramedia V Sugiarto dalam acara bincang literasi di halaman toko buku Gramedia Cabang Garut, Minggu mengatakan kehadiran Gramedia di daerah ini tidak hanya bisnis tapi ikut serta menggerakkan masyarakat dalam hal literasi.
Kegiatan bincang literasi itu diselenggarakan selama dua hari, Sabtu (8/2) dan Minggu (9/2) yang terbuka secara umum atau untuk berbagai kalangan masyarakat di Garut.
Ia menuturkan, Gramedia sengaja mendatangkan penulis ternama ke Garut yakni penulis dan pegiat literasi Maman Suherman, kemudian penulis buku best seller Tere Liye (Darwis), Luluk HF, dan Eka Aryani.
Selanjutnya dari tokoh masyarakat Garut, kata dia, Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat Opik dan Wakil Bupati Garut Helmi Budiman untuk memberikan motivasi tentang pentingnya menambah wawasan dengan rajin membaca buku.
"Dengan hadirnya tokoh-tokoh yang bisa menjadi motivasi ini maka saya yakin virus-virus literasi mereka bisa menyebar, bisa banyak menginspirasi," katanya.
Penulis dan pegiat literasi Maman Suherman di hadapan pengunjung yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan, selama ini literasi yang dipahami hanya sebatas baca dan tulis, padahal seharusnya bisa sampai dengan menuliskan suatu cerita atau gagasan untuk menjadi tulisan yang menarik.
Ia menyampaikan, masyarakat Garut sudah saatnya memiliki kemampuan untuk bisa melakukan sesuatu hal baru yang memberikan manfaat untuk diri sendiri dan orang lain.
"Jangan setelah orang lain berhasil, lalu kita bilang, saya juga bisa, sekarang ganti dan hapus kata juga menjadi saya bisa," katanya.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyampaikan, selama ini Garut mengharapkan banyak pustakawan datang untuk mendorong masyarakat agar lebih gemar membaca.
Selama ini, kata dia, minat masyarakat Garut untuk belajar cukup tinggi, terbukti dalam acara Bincang Literasi di toko buku Gramedia banyak yang hadir meskipun kondisi cuaca sedang hujan.
"Memang ini gerakan-gerakan yang membutuhkan dukungan dari pemerintah agar gerakan ini nantinya berhasil menciptakan masyarakat yang baik," katanya.
Sebelumnya, acara hari pertama dengan tema "Dari Media Sosial ke Buku" diisi oleh Eka Aryani, sesi kedua oleh Luluk HF yang berbicara tentang bagaimana penulis dapat menemukan gaya tulisannya melalui tema "Temukan Tulisan Khas Dirimu".
Keduanya sepakat, bahwa untuk menjadi seorang penulis harus teruslah menulis dan jangan takut untuk mempublikasikan karyanya.
Selanjutnya di hari kedua pada sesi pertama bertemakan "Bincang Literasi" mendatangkan Tere Liye untuk berbincang soal rahasia kepenulisan kreatif dan bagaimana kiat-kiat tetap produktif dalam berkarya.
Baca juga: Bunda Literasi Atalia Kamil dan ratusan ketua OSIS deklarasi tolak radikalisme
Baca juga: Artikel - Gairah perjuangan literasi perempuan cendekia