Bandung (ANTARA) - Bunda Literasi Provinsi Jawa Barat (Jabar) Atalia Ridwan Kamil bersama Kepala Dinas Pendidikan Jabar Dewi Sartika dan ratusan ketua OSIS se-Jabar mendeklarasikan Pelajar Tolak Radikalisme dan Hoaks.
Deklarasi dilakukan pada acara Anniversary of Forum OSIS Jawa Barat, Gathering Ketua OSIS Jawa Barat 2020, di Kota Bandung, Minggu.
Menurut Atalia, radikalisme dan hoaks menjadi salah satu ancaman bangsa Indonesia pada saat ini.
Oleh karena itu, dia menyambut baik deklarasi tersebut. "Deklarasi merupakan salah satu tindakan preventif, khususnya bagi pelajar," katanya.
Atalia mengatakan, pelajar atau remaja harus waspada terhadap penyebaran paham radikal. Salah satu cara menangkal paham radikal adalah dengan memilih dan memilah informasi.
"Remaja harus selalu berada dalam lingkungan yang positif. Jadi, bagaimanapun radikalisme dan terorisme itu muncul biasanya dari lingkungan sekitarnya. Apakah pertemanan, dari kakak kelas, atau lainnya," kata Atalia.
Menyikapi hal itu, menurut dia, harus ada kontrol secara langsung dari orang tua maupun pemerintah setempat tentang bagaimana kemudian para guru juga memantau terus terkait dengan buku-buku pelajaran dan lainnya.
Atalia meminta kepada para ketua OSIS yang hadir dalam acara tersebut untuk menyebarkan materi dan pengetahuan terkait mencegah radikalisme dan hoaks.
"Perwakilan FOJB (Forum OSIS Jawa Barat) ini dari 27 kota/kabupaten, sehingga mereka harus mampu menyebarluaskan informasi yang didapatkan pada hari ini, khususnya terkait dengan kebaikan-kebaikan dan upaya agar kita tidak mudah terpecah belah," kata Atalia.
Baca juga: Trend radikalisme dan intoleransi cenderung meningkat di Indonesia, kata Wahid Institute
Baca juga: Wagub Jabar: Pelajar bisa jadi garda terdepan cegah radikalisme
Bunda Literasi Atalia Kamil dan ratusan ketua OSIS deklarasi tolak radikalisme
Minggu, 19 Januari 2020 19:31 WIB