Bandung (ANTARA) - Banjir yang melanda belasan ribu rumah di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung sejak Kamis (23/1) hingga Senin pagi masih belum surut.
Kepala Bidang Kedaruratan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Enjang Wahyudin mengatakan banjir tersebut masih melanda Kecamatan Baleendah, Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Dayeuhkolot, dan Kecamatan Rancaekek.
"Banjir di sejumlah wilayah masih merendam rumah dengan ketinggian muka air hingga mencapai 180 centimeter," kata Enjang di Bandung, Senin.
Dari data yang ia himpun, hingga kini banjir tersebut masih merendam sebanyak 11.659 kepala keluarga (KK) yang berdampak bagi 40.844 jiwa.
Selain itu, kata dia, banjir juga masih memutus akses jalan raya hingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan, baik kendaraan roda empat maupun roda dua.
"Jalan Raya Banjaran-Bandung belum bisa dilalui kendaraan, tingginya mencapai 50 centimeter. Dan Jalan Raya Andir-Katapang juga masih belum bisa dilalui dengan ketinggian banjir mencapai 70 centimeter," katanya.
Akibat banjir tersebut, tercatat jumlah kepala keluarga yang mengungsi sebanyak 678 KK, 2.364 jiwa, 160 lansia, 146 balita, 18 ibu hamil, 18 ibu menyusui, dan delapan disabilitas.
Sejumlah warga tersebut, kata dia, mengungsi di tempat sarana umum seperti Kantor RW di masing-masing wilayah, masjid, dan sejumlah tempat lainnya.
Menurut Enjang, pihak BPBD Kabupaten Bandung telah menyiapkan peralatan untuk evakuasi warga di antaranya lima unit perahu karet, tujuh unit perahu fiber, dan tiga unit perahu alumunium.
Selain itu BPBD juga menurutnya telah berkoordinasi dengan sejumlah dinas terkait untuk membantu warga dari aspek kesehatan dan sosial.
"Dinas Kesehatan membuka posko piket petugas kesehatan di tiap kecamatan, BPBD berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bandung dalam rangka penanganan dan penyaluran logistik," kata dia.
Baca juga: 413 sekolah di Kabupaten Bandung terendam banjir
Baca juga: Aliran listrik di Dayeuhkolot Kabupaten Bandung dipadamkan terkait banjir