"Sejak 2019 Perum Jamkrindo didukung penuh Pemkab Sukabumi untuk mengkampanyekan antisampah plastik di Geopark Ciletuh. Hingga saat ini kami sudah melakukan survei langsung ke lokasi dan melakukan penandatangan nota kesepahaman hingga melakukan berbagai kegiatan di objek wisata tersebut," kata Sekretaris Perusahaan Perum Jamkrindo Abdul Bari di Sukabumi, Kamis.
Menurut dia, sosialisasi pun sudah dilakukan, melakukan kampanye antisampah plastik dan hingga kini pihaknya memberikan edukasi kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Geopark Ciletuh tentang pentingnya menjaga lingkungan agar lebih bersih, asri dan nyaman, sehingga mampu menarik lebih banyak wisatawan baik dalam maupun luar negeri.
Dipilihnya Geopark Ciletuih untuk melaksanakan Program Bina Lingkungan ini karena daerah ini sudah diakui United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) Global Geoparks (UGG) pada 2018.
Selain itu, lokasi ini pengaruhnya juga sangat besar bagi masyarakat, sehingga pihaknya tertarik bersama Pemkab Sukabumi dan masyarakat sekitar untuk ikut andil dalam pelestarian dan pengembangan Geopark Ciletuh.
Selaras dengan tema HUT ke 50 tahun Jamkrindo yang memiliki semangat kontribusi bagi negeri pada 2020 melakukan berbagai kegiatan mulai dari pembentukan bank sampah, pembenahan pasar ikan, pembuatan Jamkrindo Center yang merupakan pusat belajar masyarakat dan umkm center.
Kemudian ada juga kegiatan pendataan wisatawan, penyediaan sarana air bersih dan pembenahan landscape guna mendukung kegiatan pariwisata. "Kegiatan ini akan kami lakukan selama tiga tahun mulain dari 2019 hingga 2021," tambahnya.
Ketua Asosiasi Homestay Ciletuh Yudi Mulyadi mengatakan sejak kampanye antisampah plastik gencar dilaksanakan di Pantai Palangpang, Puncak Darma, Curug Sodong dan Curug Cimarinjung kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan dari sampah plastik terus meningkat.
Para pemilik homestay juga mendapatkan dampak positif karena kawasan Geopark Ciletuh makin dilirik oleh wisatawan sehingga potensi hunian homestay juga meningkat. "Kami yakin bahwa dengan lingkungan yang bersih wisatawan akan makin betah menghabiskan waktu di kawasan Geopark Ciletuh," katanya.
Sementara, Asisten Daerah II Kabupaten Sukabumi Ahmad Riyadi mengatakan kampanye antisampah ini sangat penting dilaksanakan khususnya di Geopark Ciletuh untuk meningkatkan kesadaran tidak hanya masyarakat, tetapi wisata yang datang untuk bersama-sama menjaga objek wisata andalan Pemkab Sukabumi dan kebanggaan Indonesia.
Namun demikian, untuk membebaskan geopark dari sampah plastik memang tidak mudah apalagi perlu alat khusus untuk mengangkut sampah yang datang dari berbagai sumber seperti sampah rumah tangga yang dibuang ke sungai dan bermuara di laut.
Belum lagi sampah-sampah yang terbawa ke laut dari berbagai daerah dan terdampar di pantai yang berada di kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu. Sehingga, dengan adanya bantuan dari Perum Jamkrindo melalui program antisampah plastik bisa mengurangi beban Pemkab Sukabumi dalam masalah sampah.
"Keberadaan Geopark Ciletuh harus dijaga oleh semua pihak karena pada 2021 nanti pihak Unesco akan melakukan kembali pendataan dan pendataan apakah geopar ini masih layak menjai UGG atau dicabut," katanya.