Bandung (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengajak generasi milenial untuk menangkal penyebaran paham radikalisme melalui dunia maya atau media sosial seiring dengan perkembangan zaman.
Kasubdit Kontra Propaganda Direktorat Pencegahan Deputi I BNPT, Kolonel Pas Sujatmiko mengatakan sudah ada 780 orang dari 13 provinsi di Indonesia yang disematkan sebagai duta damai di media sosial.
"BNPT sudah membentuk duta-duta damai dunia maya yang sekarang di Indonesia sudah terbentuk di 13 provinsi dan Alhamdulillah di Jabar sudah terbentuk. Itu tugasnya melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan milenial dan informasi lain seperti web media sosial," kata Sudjatmiko di Bandung, Senin.
Menurutnya, media sosial atau pun jaringan daring menjadi salah satu media penyebaran konten negatif yang mengarah kepada radikalisme. Dia mengatakan pihaknya juga melakukan pengawasan terhadap konten-konten yang dapat beredar tersebut.
Namun untuk upaya penindakan seperti pemblokiran, menurutnya hal tersebut adalah kewenangan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Menurutnya pihaknya hanya memberikan data maupun fakta kepada Kemkominfo apabila ada konten negatif yang beredar.
"Kita hanya memberi data dan fakta kepada Kemkominfo, untuk pemblokiran itu tindak lanjut dari Kemkominfo karena kewenangannya ada di sana," kata dia.
Menangkal suatu paham radikalisme, menurutnya adalah tanggung jawab bersama. Maka dari itu, seluruh pihak baik masyarakat, pemerintah dan aparat penegak hukum perlu bekerjasama mengantisipasi penyebaran radikalisme tersebut.
Dia juga mengatakan pihak BNPT mendorong agar seluruh kementerian dan lembaga di Indonesia untuk bisa menangkal radikalisme di bidangnya masing-masing.
"Jadi perlu dikerjakan bersama sesuai bidangnya, seperti di Kementerian Agama, Kementerian Kebudayaan, dan di lembaga-lembaga lain juga," kata dia.
Baca juga: BNPT ingatkan BUMN agar jaga karyawannya dari pengaruh radikalisme
Baca juga: Pemkab Cianjur kawal dan awasi program bantuan pusat