Bandung (ANTARA) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat Jafar Ismail mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan terdapat 200 nelayan yang mengantongi sertifikat pelatihan keamanan dasar atau Basic Safety Training Fisheries (BST-F) pada tahun 2019.
"Sertifikat BST-F ini dilakukan untuk mewujudkan Program Nelayan Juara. Kami menargetkan sebanyak-banyaknya, tapi tahun ini kurang lebih 200 orang," kata Jafar Ismail pada acara "Jabar Punya Informasi" di Gedung Sate Bandung, Jabar, Kamis.
Dia mengatakan sertifikasi tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan apabila nelayan tersebut sudah memiliki sertifikat, maka dapat dijadikan sebagai persyaratan bilamana hendak bekerja di perusahaan asing.
"Di mana sertifikat tersebut berlaku di seluruh dunia, bahkan di Indonesia sendiri," katanya.
Menurut dia, untuk mendapatkan sertifikat tersebut maka para nelayan tersebut harus mengikuti pelatihan selama sebulan pada Unit Pelayanan Teknis (UPT) KKP yang berada di Tegal, Jawa Tengah.
Dia mengatakan saat ini ada 156 nelayan asal Provinsi Jabar yang sedang digodok untuk mengantongi sertifikat tersebut. "Itu kami ada 156 orang yang dilatih ke sana, karena itu memerlukan waktu satu bulan," jelas dia.
Baca juga: Program Gudang Ikan Juara untuk cegah ketergantungan nelayan dari tengkulak
Pihaknya menyatakan target 200 nelayan bersertifikat cenderung sedikit disandingkan jumlah nelayan keseluruhan di Jabar dan hal itu karena untuk mendapatkan sertifikat memerlukan biaya yang cukup besar.
"Jadi karena kita harus mengirim ke Tegal dengan biaya yang cukup mahal. Satu orang itu hampir Rp30 hingga Rp40 juta," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan dengan mengatongi sertifikat maka menandakan nelayan tersebut memiliki keterampilan ketika berada di laut untuk terhindar dari kecelakaan, termasuk memahami SOP tatkala menangkap ikan.
Dia mengatakan sejauh ini Provinsi Kabar belum memiliki sarana dan pelatih sehingga langkah paling mudah yaitu mengirimkan nelayan mengikuti pelatihan ke Tegal.
"Dikarenakan belum ada sarana dan pelatihnya karena itu harus terus disertifikasi juga mereka yang mengeluarkan sertifikasi itu tidak bisa sembarangan. Kita yang paling mudah itu mengirimkan ke sana," katanya.
Hingga saat ini jumlah nelayan di Jabar sebanyak 123.041 orang dan itu terdiri dari nelayan penuh 81.720 orang, nelayan sambilan utama 38.577 orang dan nelayan sambilan tambahan 7.744.
Jumlah tersebut tersebar di Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, Kota Cirebon, Cirebon, Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran, Ciamis, Kuningan, Majalengka, Kota Banjar, Kota Tasikmalaya.
Kemudian Kota Sukabumi, Sumedang, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Purwakarta, Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bogor.
200 nelayan Jabar raih sertifikat pelatihan keamanan melaut
Kamis, 12 September 2019 18:57 WIB