Jakarta (ANTARA) - PT Waskita Karya Tbk (Persero), kontraktor Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek Elevated) menargetkan jalan sepanjang 36,4 kilometer tersebut siap memasuki tahap uji laik operasi (ULO) dan fungsi pada Oktober 2019.
"Proses uji laik operasi dan laik fungsi sudah bisa dilakukan pada bulan Oktober, karena sejumlah pekerjaan fisik pada beberapa ruas yang sudah hampir mendekati final," kata Direktur Operasi II Waskita Karya Bambang Rianto kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Menurut Bambang, saat ini progres penyelesaian pembangunan fisik Japek Elevated sudah melewati 95 persen, yang diperkirakan bisa selesai pada akhir September 2019.
Setelah ULO dan laik fungsi, maka diharapkan Japek Elevated sudah benar-benar dapat digunakan pada akhir Desember 2019.
"Kalau semua berjalan sesuai dengan tahapannya, maka pada saat libur Natal 2019 jalan tol layang ini sudah dapat digunakan," katanya.
Ia menjelaskan, saat ini sejumlah pekerjaan yang sedang dilakukan antara lain pengangkatan gelagar kotak baja (steel box girder/SBG) sebagai pertanda penyelesaian konstruksi sudah selesai.
"Pengaspalan jalan layang sudah mulai dilakukan dan bahkan sudah ada yang selesai di beberapa ruas dari Cikunir hingga Karawang Barat," ujarnya.
Selanjutnya, pemasangan pagar pengamanan atau concrete barrier di sepanjang area jalan layang di sisi kiri dan kanan, termasuk pengerjaan expansion joint atau perekatan antara sambungan beton.
"Setelah semua pekerjaan itu selesai, baru kita membuat rambu-rambu dan marka-marka jalan di atas jalan layang," ujarnya.
Baca juga: Jalan tol layang Jakarta-Cikampek ditargetkan selesai pembangunannya pada September