Bandung (ANTARA) - Wakil Walikota Bandung, Yana Mulyana menyebut Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) yang kurang perawatan disebabkan oleh minimnya anggaran yang diperoleh dari pajak penggunaan.
Apalagi, kata dia proses hukum yang menghambat Persib Bandung untuk menggunakan stadion tersebut dapat mengurangi pendapatan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung untuk melakukan pemeliharaan.
"Padahal, kalau Persib main di situ itu pajak yang kita peroleh bisa dua ratus juta sekali main, itu kan bisa dibalikin lagi untuk pemeliharaan dan pengelolaan," kata dia di Bandung, Senin.
Dia juga mengemukakan telah mengimbau kepada Dispora untuk terus berupaya merawat kebersihan GBLA walaupun mengalami keterbatasan anggaran.
"Pada dasarnya kita minta ke Dispora dirawat kebersihannya itu, terus dilakukan, kita terus berupaya GBLA ini ke depan bisa dimanfaatkan secara aman nyaman dan berstandar FIFA," lanjut dia.
"Pada dasarnya kita ingin agar GBLA tetap bisa digunakan untuk sepak bola," tambahnya.
Belakang ini ramai di media sosial unggahan foto terkait kondisi Stadion GBLA yang cukup tidak terawat. Rumput ilalang yang tinggi, sampah berserakan, sampai penampakan kondisi toilet yang memprihatinkan.
Stadion GBLA juga mengalami keretakan pada sejumlah bagian bangunan dan tanah yang amblas. Hingga kini, stadion itu belum kembali digunakan Persib Bandung sebagai kandang sejak tragedi pembunuhan supporter Persija Jakarta.
Sementara itu, Kepala Dispora Kota Bandung Eddy Marwoto mengatak pihaknya telah melakukan komunikasi lintas sektoral terkait kondisi dan apa yang harus dilakukan untuk menghidupkan kembali Stadion GBLA.
Menurutnya kemungkinan terbesar fasilitas ini akan dikelola pihak ketiga. Sebab pemeliharaan GBLA, kata dia, membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
"Kita masih bahas, menilai klausul apa yang bisa didapat dari segi ekonomi. Jadi pemkot tidak dirugikan. Ini proses menuju ke sana," ujar Eddy.
Baca juga: Laga Persib vs Persiwa di stadion GBLA ditunda
Baca juga: Sepak bola Asian Games diusulkan di GBLA