Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat Dede Sudiono mengatakan terdapat empat investor asing yang sedang melakukan aktivitas Penanaman Modal Asing (PMA) untuk industri alas kaki.
"Tahun ini ada empat investor asing yang sedang menempuh perizinan untuk menanamkan modal di Kabupaten Cirebon," kata Dede di Cirebon, Jumat.
Dede mengatakan empat investor asing tersebut direncanakan akan membuka pabrik sepatu di wilayah timur Kabupaten Cirebon, dari data yang diterimanya, mereka berasal dari tiga negara berbeda yaitu Tiongkok, Taiwan, dan Korea Selatan.
Saat ini lanjut Dede, investor asing tersebut sedang menempuh perizinan Analisis Masalah Dampak Lingkungan (Amdal) di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.
Dede menurutkan jika empat investor itu telah memulai bisnisnya, maka realisasi investasi di Kabupaten Cirebon akan meningkat signifikan.
"Insyaallah, kalau perizinannya selesai dan perusahaannya sudah beroperasi, kami optimistis capaian investasinya meningkat," tuturnya.
Dede mengatakan, semakin banyaknya investor yang ekspansi bisnisnya ke Kabupaten Cirebon, maka akan berdampak pada banyaknya penyerapan tenaga kerja.
Pasalnya, selama ini tidak sedikit warga Kabupaten Cirebon yang bekerja keluar daerah akibat jumlah lapangan kerja yang masih sedikit.
"Kami berharap, tenaga kerja Kabupaten Cirebon makin banyak yang terserap seiring banyaknya para investor yang datang," katanya.
Ia menambahkan sampai dengan triwulan III realisasi investasi di Kabupaten Cirebon sebesar Rp2,8 triliun, dari target Rp4,4 triliun pada 2022.
"Hingga triwulan III investasi di Kabupaten Cirebon sudah Rp2,8 triliun," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Tahun ini ada empat investor asing yang sedang menempuh perizinan untuk menanamkan modal di Kabupaten Cirebon," kata Dede di Cirebon, Jumat.
Dede mengatakan empat investor asing tersebut direncanakan akan membuka pabrik sepatu di wilayah timur Kabupaten Cirebon, dari data yang diterimanya, mereka berasal dari tiga negara berbeda yaitu Tiongkok, Taiwan, dan Korea Selatan.
Saat ini lanjut Dede, investor asing tersebut sedang menempuh perizinan Analisis Masalah Dampak Lingkungan (Amdal) di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.
Dede menurutkan jika empat investor itu telah memulai bisnisnya, maka realisasi investasi di Kabupaten Cirebon akan meningkat signifikan.
"Insyaallah, kalau perizinannya selesai dan perusahaannya sudah beroperasi, kami optimistis capaian investasinya meningkat," tuturnya.
Dede mengatakan, semakin banyaknya investor yang ekspansi bisnisnya ke Kabupaten Cirebon, maka akan berdampak pada banyaknya penyerapan tenaga kerja.
Pasalnya, selama ini tidak sedikit warga Kabupaten Cirebon yang bekerja keluar daerah akibat jumlah lapangan kerja yang masih sedikit.
"Kami berharap, tenaga kerja Kabupaten Cirebon makin banyak yang terserap seiring banyaknya para investor yang datang," katanya.
Ia menambahkan sampai dengan triwulan III realisasi investasi di Kabupaten Cirebon sebesar Rp2,8 triliun, dari target Rp4,4 triliun pada 2022.
"Hingga triwulan III investasi di Kabupaten Cirebon sudah Rp2,8 triliun," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022