Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyiapkan fasilitas kesehatan menjadi rujukan untuk mengantisipasi pasien gagal ginjal akut, dan terus melakukan edukasi kepada masyarakat.
"Kami mempersiapkan fasilitas kesehatan, serta sumber daya manusia untuk mengantisipasi gagal ginjal akut," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Neneng Hasanah di Cirebon, Jumat.
Neneng mengatakan meskipun saat ini belum ditemukan kasus gangguan ginjal akut, namun pihaknya tetap mewaspadai dengan menyiapkan fasilitas kesehatan, baik penanganan pertama, maupun rujukan, agar ketika ditemukan bisa dilayani lebih cepat.
Selain fasilitas kesehatan lanjut Neneng, Dinkes Kabupaten Cirebon juga mempersiapkan tenaga kesehatan atau nakes, semua itu upaya untuk memberikan pelayanan maksimal.
"Seluruh rumah sakit, puskesmas dan organisasi profesi waspada terhadap kasus gangguan gagal ginjal akut pada anak," tuturnya.
Terkait pencegahan gangguan ginjal akut, kata Neneng telah melarang sementara unit pelayanan kesehatan hingga apotek menjual obat sirop.
"Kepada layanan kesehatan milik pemerintah juga sudah kami imbau jangan memberikan obat sirop, terutama lima obat yang telah ditarik peredarannya oleh BPOM," ujarnya.
Neneng menambahkan pihaknya terus melakukan edukasi bagaimana cara mengatasi atau langkah manakala di fasilitas kesehatan terdapat ciri-ciri yang mengarah terhadap gagal ginjal akut ini.
"Seperti manakala ada pasien demam, kemudian langkah yang harus dilakukan itu seperti apa, menganalisa lebih detail lagi, termasuk obat apa yang sudah diberikan, dan sudah berapa lama pasien itu demamnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Kami mempersiapkan fasilitas kesehatan, serta sumber daya manusia untuk mengantisipasi gagal ginjal akut," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Neneng Hasanah di Cirebon, Jumat.
Neneng mengatakan meskipun saat ini belum ditemukan kasus gangguan ginjal akut, namun pihaknya tetap mewaspadai dengan menyiapkan fasilitas kesehatan, baik penanganan pertama, maupun rujukan, agar ketika ditemukan bisa dilayani lebih cepat.
Selain fasilitas kesehatan lanjut Neneng, Dinkes Kabupaten Cirebon juga mempersiapkan tenaga kesehatan atau nakes, semua itu upaya untuk memberikan pelayanan maksimal.
"Seluruh rumah sakit, puskesmas dan organisasi profesi waspada terhadap kasus gangguan gagal ginjal akut pada anak," tuturnya.
Terkait pencegahan gangguan ginjal akut, kata Neneng telah melarang sementara unit pelayanan kesehatan hingga apotek menjual obat sirop.
"Kepada layanan kesehatan milik pemerintah juga sudah kami imbau jangan memberikan obat sirop, terutama lima obat yang telah ditarik peredarannya oleh BPOM," ujarnya.
Neneng menambahkan pihaknya terus melakukan edukasi bagaimana cara mengatasi atau langkah manakala di fasilitas kesehatan terdapat ciri-ciri yang mengarah terhadap gagal ginjal akut ini.
"Seperti manakala ada pasien demam, kemudian langkah yang harus dilakukan itu seperti apa, menganalisa lebih detail lagi, termasuk obat apa yang sudah diberikan, dan sudah berapa lama pasien itu demamnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022