Kementerian Pertanian melalui Balai Penelitian Tanaman Hias Cianjur, Jawa Barat, membagikan 50 ribu bibit tanaman hias untuk petani di seluruh Indonesia, sebagai upaya meningkatkan produksi tanaman hias ekspor.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) Cianjur Kamis, mengatakan tanaman hias asal Indonesia banyak diminati negara-negara subtropis dan Eropa, sehingga untuk meningkatkan target ekspor, pihaknya membagikan puluhan ribu bibit tanaman hias.
"Bibit tersebut, akan dibagikan untuk petani dan pembudidaya tanaman hias di seluruh Indonesia, termasuk di Cianjur yang sukses mengekspor bunga hias jenis krisan dan berbagai jenis bunga potong lainnya," kata Syahrul.
Ia menjelaskan dari 50 ribu bibit tanaman hias tersebut, diharapkan dapat menghasilkan 1 juta tanaman hias yang memiliki nilai jual hingga pasar internasional karena sebagian besar wilayah Indonesia dapat menghasilkan bunga hias berkualitas.
Selanjutnya tanaman hias yang dihasilkan petani dan pembudidaya di Indonesia akan diekspor ke negara subtropis dan Eropa. Selama ini, bunga hias dari Indonesia memiliki daya tarik lebih dibandingkan dari negara lain.
"Tanaman hias dari negara tropis terutama Indonesia, memiliki daya tarik lebih, dari segi keindahan. Sumber daya alam yang bagus dapat menghasilkan bunga atau kembang tropis yang sangat indah dan banyak peminatnya di pasar dunia," kata Syahrul Yasin Limpo.
Bahkan selama pandemi COVID-19, permintaan bunga dari warga yang menjalani isolasi mandiri, dinilai cukup tinggi termasuk pesanan dari pasar dunia, sehingga target ekspor bunga hias terus digenjot, termasuk upaya memenuhi pesanan pasar yang terus bertambah.
"Kementerian Pertanian akan memaksimalkan potensi besar dari tanaman hias untuk ekspor, termasuk mendorong Balithi untuk terus melakukan berbagai pengembangan," kata Mentan.
Kementerian tambah dia, melibatkan anak muda di bidang startup dan eksportir muda mengoptimalkan pasar ekspor untuk tanaman hias."Kita juga melibatkan, anak muda sebagai petani dan pembudidaya yang dapat menciptakan berbagai peluang dari bertani bunga," katanya.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan Kabupaten Cianjur memiliki potensi besar untuk pengembangan berbagai tanaman hias untuk kebutuhan ekspor termasuk yang saat ini menjadi andalan bunga krisan.
Bunga Krisan asal Cianjur, sudah merambah berbagai pasar internasional mulai dari Asia hingga Eropa. Pengembangan bunga hias asal Cianjur, sudah melibatkan petani dan pembudidaya di berbagai daerah mulai dari utara dan timur Cianjur.
"Dukungan dari kementerian pertanian, diharapkan dapat memaksimalkan potensi bunga hias menjadi penghasil PAD dan devisa bagi negara karena bunga hias Cianjur, sudah merambah dan menjadi langganan pasar internasional," katanya.
Baca juga: Petani tanaman hias hilang pendapatan hingga puluhan juta rupiah
Baca juga: Menteri Pertanian dorong Balithi Segunung-Cianjur terus berinovasi
Baca juga: Tiga varietas tanaman hias unggulan dikembangkan Kementan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) Cianjur Kamis, mengatakan tanaman hias asal Indonesia banyak diminati negara-negara subtropis dan Eropa, sehingga untuk meningkatkan target ekspor, pihaknya membagikan puluhan ribu bibit tanaman hias.
"Bibit tersebut, akan dibagikan untuk petani dan pembudidaya tanaman hias di seluruh Indonesia, termasuk di Cianjur yang sukses mengekspor bunga hias jenis krisan dan berbagai jenis bunga potong lainnya," kata Syahrul.
Ia menjelaskan dari 50 ribu bibit tanaman hias tersebut, diharapkan dapat menghasilkan 1 juta tanaman hias yang memiliki nilai jual hingga pasar internasional karena sebagian besar wilayah Indonesia dapat menghasilkan bunga hias berkualitas.
Selanjutnya tanaman hias yang dihasilkan petani dan pembudidaya di Indonesia akan diekspor ke negara subtropis dan Eropa. Selama ini, bunga hias dari Indonesia memiliki daya tarik lebih dibandingkan dari negara lain.
"Tanaman hias dari negara tropis terutama Indonesia, memiliki daya tarik lebih, dari segi keindahan. Sumber daya alam yang bagus dapat menghasilkan bunga atau kembang tropis yang sangat indah dan banyak peminatnya di pasar dunia," kata Syahrul Yasin Limpo.
Bahkan selama pandemi COVID-19, permintaan bunga dari warga yang menjalani isolasi mandiri, dinilai cukup tinggi termasuk pesanan dari pasar dunia, sehingga target ekspor bunga hias terus digenjot, termasuk upaya memenuhi pesanan pasar yang terus bertambah.
"Kementerian Pertanian akan memaksimalkan potensi besar dari tanaman hias untuk ekspor, termasuk mendorong Balithi untuk terus melakukan berbagai pengembangan," kata Mentan.
Kementerian tambah dia, melibatkan anak muda di bidang startup dan eksportir muda mengoptimalkan pasar ekspor untuk tanaman hias."Kita juga melibatkan, anak muda sebagai petani dan pembudidaya yang dapat menciptakan berbagai peluang dari bertani bunga," katanya.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan Kabupaten Cianjur memiliki potensi besar untuk pengembangan berbagai tanaman hias untuk kebutuhan ekspor termasuk yang saat ini menjadi andalan bunga krisan.
Bunga Krisan asal Cianjur, sudah merambah berbagai pasar internasional mulai dari Asia hingga Eropa. Pengembangan bunga hias asal Cianjur, sudah melibatkan petani dan pembudidaya di berbagai daerah mulai dari utara dan timur Cianjur.
"Dukungan dari kementerian pertanian, diharapkan dapat memaksimalkan potensi bunga hias menjadi penghasil PAD dan devisa bagi negara karena bunga hias Cianjur, sudah merambah dan menjadi langganan pasar internasional," katanya.
Baca juga: Petani tanaman hias hilang pendapatan hingga puluhan juta rupiah
Baca juga: Menteri Pertanian dorong Balithi Segunung-Cianjur terus berinovasi
Baca juga: Tiga varietas tanaman hias unggulan dikembangkan Kementan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021