Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cirebon, Jawa Barat, membagikan alat pengukur kalibrasi arah kiblat ke beberapa pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM).
"Setiap DKM juga mendapatkan alat pengukur kalibrasi, agar bisa mengkalibrasi mushola atau masjid lainnya," kata Kasi Penyelenggara Syariah Kemenag Kota Cirebon Rokhiyatun di Cirebon, Senin.
Rokhiyatun mengatakan dibagikannya alat kalibrasi tersebut upaya untuk meluruskan kiblat masjid yang berada di Kota Cirebon.
Karena beberapa waktu lalu, piht mengkalibrasi sejumlah masjid yang hasilnya melenceng dari 7 sampai 10 drajat dari titik yang semestinya.
"Kami akan mengajari cara penggunaan dan pembuatan alat tersebut," tuturnya.
Menurut Rokhiyatun sebelumnya hanya ada satu alat pengukur kalibrasi yang disimpan jajarannya.
Ia berharap setelah dibagikannya alat itu arah kiblat seluruh masjid dan musala di Kota Cirebon sesuai sebagaimana mestinya.
Dia menambahkan saat terjadi fenomena alam tertentu yang menyebabkan pergeseran posisi lempeng bumi, misalnya gempa bumi dan tsunami, maka harus dilakukan kalibrasi lagi, agar bisa sesuai.
"Kalau ada fenomena alam itu, kami akan umumkan untuk kalibrasi ulang," katanya.
Baca juga: Arah kiblat sejumlah masjid di Cirebon melenceng 7-10 derajat
Baca juga: Fenomena matahari di atas Kabah tidak akan ubah arah kiblat Masjid Istiqlal
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Setiap DKM juga mendapatkan alat pengukur kalibrasi, agar bisa mengkalibrasi mushola atau masjid lainnya," kata Kasi Penyelenggara Syariah Kemenag Kota Cirebon Rokhiyatun di Cirebon, Senin.
Rokhiyatun mengatakan dibagikannya alat kalibrasi tersebut upaya untuk meluruskan kiblat masjid yang berada di Kota Cirebon.
Karena beberapa waktu lalu, piht mengkalibrasi sejumlah masjid yang hasilnya melenceng dari 7 sampai 10 drajat dari titik yang semestinya.
"Kami akan mengajari cara penggunaan dan pembuatan alat tersebut," tuturnya.
Menurut Rokhiyatun sebelumnya hanya ada satu alat pengukur kalibrasi yang disimpan jajarannya.
Ia berharap setelah dibagikannya alat itu arah kiblat seluruh masjid dan musala di Kota Cirebon sesuai sebagaimana mestinya.
Dia menambahkan saat terjadi fenomena alam tertentu yang menyebabkan pergeseran posisi lempeng bumi, misalnya gempa bumi dan tsunami, maka harus dilakukan kalibrasi lagi, agar bisa sesuai.
"Kalau ada fenomena alam itu, kami akan umumkan untuk kalibrasi ulang," katanya.
Baca juga: Arah kiblat sejumlah masjid di Cirebon melenceng 7-10 derajat
Baca juga: Fenomena matahari di atas Kabah tidak akan ubah arah kiblat Masjid Istiqlal
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019