Garut (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengajak masyarakat Garut untuk tetap damai setelah adanya hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan Pemilihan Presiden 2019 untuk selanjutnya masyarakat kembali bersama-sama membangun bangsa menjadi lebih baik.
"Masyarakat harus tetap damai, percayakan kepada yang berwenang," kata Ketua MUI Garut KH Sirojul Munir usai halal bihalal Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Garut dengan para tokoh masyarakat dan agama di Kantor Bakorwil IV Garut, Rabu.
Ia menuturkan, masyarakat Garut tidak perlu berangkat ke Jakarta dalam memantau sidang dan putusan gugatan Pilpres 2019 oleh MK di Jakarta.
Masyarakat, lanjut dia, bisa memantau perkembangan sidang sengketa tersebut di Kabupaten Garut, tanpa harus berbondong-bondong pergi ke Jakarta.
Usai Lebaran, kata dia, harus menjadikan momentum semua elemen masyarakat untuk saling memaafkan, terutama masyarakat yang sebelumnya berbeda pilihan dalam Pemilu 2019.
"Lebaran ini kita harus saling minta maaf dan kembali bersatu," katanya.
Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Budi Satria Wiguna menyatakan jajarannya terus berupaya menjaga keamanan, kenyamanan dan ketertiban masyarakat setelah penetapan hasil Pemilu 2019.
Kapolres mengajak seluruh elemen masyarakat untuk selalu menjaga perdamaian di Garut agar kehidupan masyarakat tetap aman dan nyaman.
"Alhamdulillah di Garut tidak ada kejadian yang menonjol, semuanya bisa tertib dan menahan diri," katanya.
Baca juga: Kapolres Garut bantah perintahkan dukung capres petahana
Baca juga: Polres Garut musnahkan alkohol yang disalahgunakan masyarakat
MUI Garut ajak masyarakat tetap jaga perdamaian setelah putusan MK
Rabu, 12 Juni 2019 19:54 WIB