Bandung (ANTARA) - Bunda Literasi Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil akan terus berupaya mensosialisasikan pentingnya membaca yang perlu dimulai dari usia dini hingga remaja, saat melakukan Siaran Keliling (Sarling) di SMKN 2 Subang, Kamis.
"Kita hadir di sekolah-sekolah yang mana mereka perlu lebih sering membaca, karena ini akan membuat mereka terbiasa dan menjadi generasi pembelajar," katanya.
"Ketika seseorang gemar membaca, tentu itu akan menjadi candu bagi mereka. Jadi dari satu buku mereka akan mencari buku lain dan terus seperti itu," kata dia.
Menurutnya, minat baca masyarakat Jawa Barat masih sangat minim. Karena itu dibutuhkan cara strategis untuk meningkatkan minat baca.
Atalia menambahkan, pihaknya telah berupaya teus mendongkrak program-program yang terkait dengan budaya membaca. Berdasarkan laporan dari Pustakawan Dispusipda Jabar, rata-rata kecepatan membaca siswa SMKN 2 Subang 196 kata/menit.
Sedangkan standar kecepatan membaca untuk siswa tingkat sekolah menengah atas adalah 250-325 kata per menit.
Untuk itu, Kepala Sekolah serta staf pengajar di SMKN 2 Subang telah membiasakan siswa siswinya membaca selama lima sampai 10 menit sebelum proses pembelajaran dimulai.
"Sebenarnya dari jumlah membaca per menit ini masih di bawah rata-rata, namun tentu ini bisa di dorong dengan sedemikian rupa," ujar Atalia.
"Tentu saya mengapresiasi, di SMKN 2 Subang ini mereka telah membiasakan membaca dulu sebelum mulai pelajaran. Saya kira ini patut diapresiasi dan mudah-mudahan bisa diaplikasikan di seluruh sekolah-sekolah di Jawa Barat khususnya," tambahnya.
Sebelumnya, Atalia melakukan kunjungan ke PAUD Hidayatuddin, Desa Belendung Kabupaten Subang.
Di sana, Atalia berpesan kepada orang tua khusunya Ibu, untuk membiasakan anak-anaknya menyenangi buku sejak kecil karena pada dasarnya senang membaca itu buka genetik, bukan karena keturunan tapi karena kebiasaan.
"Sebetulnya untuk data minat baca di Jabar tidak terlalu terpuruk, tapi tentu saja harus tetap didorong. Karena kami percaya setiap kebiasaan membaca itu dimulai dari kecil dan itu dimulai dari keluarga khususnya Ibu," kata Atalia.
"Oleh karena itu saya hadir hari ini untuk menyapa para orang tua supaya mereka bersedia dengan semangat untuk terus mendorong anak-anaknya gemar membaca," pungkasnya.
Dalam rangkaian Sarling ke empat ini, Atalia juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Subang yang telah telah berkomitmen untuk berkolaborasi dalam mendukung berbagai pembangunan dalam upaya peningkatan dan sosialisasi budaya literasi dengan menghadirkan Kotak Literasi Cerdas (Kolecer) di Mesjid Agung Kabupaten Subang Kolecer merupakan bantuan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank BJB.
Untuk tahap awal, Kolecer akan disebar di 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat dan 600 titik sebagai target lima tahun ke depan.
Melalui kreativitas, Kolecer ini bisa ditempatkan dimana saja di tempat berkumpulnya warga atau komunitas. Kalau di kampung atau desa, Kolecer bisa ditempatkan di balai desa.
Sementara di daerah perkotaan bisa ditempatkan di trotoar dan taman. Dengan koleksi buku yang beragam di setiap tempatnya, tentu Kolecer dapat menjadi salah satu aspek pendukung meningkatnya minat baca.
Baca juga: Pojok baca dan arena bermain kini tersedia di Samsat Majalengka
Baca juga: Cirebon dirikan Pojok Bacaan dilengkapi buku tentang mangrove
Atalia Kamil dorong minat baca dari usia dini
Kamis, 21 Maret 2019 21:08 WIB