Karawang (ANTARA) - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengawas Ketenagakerjaan Wilayah 2 Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Jawa Barat dan pihak kepolisian masih menyelidiki terjadinya ledakan di PT Monokem Surya, Kabupaten Karawang, yang mengakibatkan dua pekerja meninggal.
Kasi Humas Polres Karawang Ipda Solikhin saat dihubungi di Karawang, Kamis menyampaikan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan mengenai terjadinya ledakan di PT Monokem Surya pada Senin (16/12).
Setelah kejadian, pihaknya langsung melakukan pengecekan di lokasi dan memintai keterangan sejumlah saksi.
"Kami masih melakukan penyelidikan untuk mencari penyebab terjadinya ledakan yang mengakibatkan dua kerja meninggal dunia," katanya.
Sementara itu, sesuai dengan keterangan yang dirilis UPTD Pengawas Ketenagakerjaan Wilayah 2 Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Jawa Barat, kecelakaan kerja di PT Monokem Surya yang mengakibatkan dua pekerja meninggal terjadi pada Senin (16/12).
Kedua pekerja itu meninggal dunia akibat luka bakar di sekujur tubuhnya. Sedangkan satu pekerja lainnya mengalami luka bakar.
Ketiga pekerja yang menjadi korban ledakan di tempatnya bekerja itu dinyatakan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap untuk bekerja di bagian produksi titanium slag.
Pada saat itu, tim produksi non-zircon melakukan proses pengeluaran bahan titanium normal seperti biasa. Bahan titanium ini ditampung ke dalam sebuah troli penampung. Selanjutnya troli titanium digeser/ditarik ke area penyiraman air pendingin yang berjarak sekitar 30 meter dari lokasi pengeluaran bahan titanium (lancing).
Setelah proses penyiraman dirasa cukup dingin, kepala regu saat itu Henda Wardiman mulai bersiap untuk mengeluarkan titanium dari troli. Kasyanto dan Lutfi bertugas untuk memasang seling baja ke alat bantu yang akan mengangkat titanium.
Hendra kemudian mengoperasikan remot hoist yang akan mengangkat titanium. Tapi baru saja titanium terangkat beberapa centimeter, terjadi ledakan yang bersumber dari bahan titanium di dalam troli.