Lampung Selatan (Antaranews Jabar) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Laksamana Muda (Purn) Willem Rampangilei geram dengan banyak isu atau berita bohong (hoaks) terkait tsunami baik melalui pesan berantai maupun media sosial.
"Isu hoaks ini sangat-sangat merugikan, mengganggu dan meresahkan karena dalam situasi panik serta masih banyak masyarakat yang trauma tentu hoaks ini akan mudah mempengaruhi warga khususnya korban bencana," katanya, saat dihubungi dari Lampung Selatan, Kamis malam.
Menurutnya, hoaks ini mudah untuk dipercaya jadi jika melihat pada bencana-bencana yang lalu bukan saja mengganggu kehidupan masyarakat, tetapi juga akan menimbulkan kerugian ekonomi.
Dia menyatakan hoaks terkait bencana tsunami hampir setiap waktu terjadi khususnya saat bencana, sama halnya di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Palu, Sulawes Tengah, warga semakin trauma dengan berseliweran isu hoaks yang isinya akan terjadi tsunami susulan lebih tinggi lagi.
Karena itu, pihaknya mengimbau kepada siapa pun agar jika menerima isu atau informasi yang belum jelas kebenarannya agar tidak main 'share' atau bagikan, tetapi saring terlebih dahulu kebenarannya.
Menurutnya, dampak hoaks ini sangat fatal seperti masyarakat menjadi khawatir, penuh dengan keresahan dan tentunya mengganggu psikologi warga yang ingin beraktivitas.