Manado (Antaranews Jabar) - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menyebut jika revitalisasi Sungai Citarum, Jawa Barat, mengalami tantangan yang besar yaitu membutuhkan waktu agar penghijauannya bisa menyeluruh.
"Kalau untuk membersihkan Citarum itu 1-2 tahun cukup, tapi penghijauan di sekitarnya membutuhkan lebih lama lagi," kata Deputi Bidang Koordinator SDM, Iptek dan Kebudayaan Maritim Safri Burhanudin di Manado, Sabtu.
Di sela Rembuk Nasional Gerakan Indonesia Bersih, dia mengatakan revitalisasi Sungai Citarum merupakan salah satu program besar dari Revolusi Mental yang dicanangkan pemerintah.
Safri mengatakan program tersebut berupaya merevitalisasi Sungai Citarum sekaligus mengubah budaya masyarakat agar semakin peduli dengan kebersihan dan kelestarian sungai yang berkelanjutan.
Saat ini, program tersebut sudah berjalan dengan melibatkan peran serta masyarakat dan mahasiswa kuliah kerja nyata dari berbagai kampus di Jakarta dan Jawa Barat.
Baca juga: Menko Luhut: Jangan mencampuradukkan citarum dengan politik
Dia mengatakan pelibatan masyarakat akan semakin efektif dalam merevitalisasi Citarum. Dari program yang ada sebelumnya terkait sungai terpanjang di Jabar itu cenderung dengan pendekatan kekuasaan.
Saat ini, kata dia, pendekatan program melibatkan masyarakat.
"Gerakan Indonesia Bersih ini bentuknya bukan perintah dengan pendekatan kekuasaan, tapi mengubah kebiasaan dengan melibatkan masyarakat," kata dia.
Berdasarkan pengalaman, dia mengatakan pendekatan kekuasaan tidak akan berkelanjutan sebagaimana terjadi pergantian tampuk kekuasaan maka budaya bersih program terkait akan berhenti.
Berbeda, kata dia, jika Gerakan Indonesia Bersih itu melibatkan komunitas masyarakat.
"Bisa bersih itu penyampaiannya tidak bisa secara kekuasaan, kita harus menggandeng komunitas. Mereka yang menjaga langsung," katanya.
Baca juga: Seribu relawan PMI siap rawat Sungai Citarum