Bandung (Antaranews Jabar) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat mengapresiasi peningkatan angka partisipasi pemilih dalam Pilkada Serentak 2018.
Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat mengatakan, berdasarkan laporan dari Desk Pilkada Pemprov Jabar diperoleh angka partisipasi pemilih hingga menembus 72 persen atau melebihi dari tahun 2013 yang mencapai 63,85 persen.
"Sekarang partisipasi tinggi 72-an persen kalau kata Desk Pilkada Pemprov Jabar," ujar Yayat, di Bandung, Kamis.
Menurut dia, peningkatan partisipasi pemilih pada pilkada serentak ini didukung oleh berbagai pihak, seperti faktor pemberitaan dari media massa serta sikap para pasangan calon yang selalu menyerukan agar masyarakat memberikan hak suaranya.
"Saya baca itu berita soal pilgub positif, suasana kandidat nyaman. Bahkan kemarin belum apa-apa sudah ada (paslon) yang mengucapkan selamat, itu kan langkah positif. Dari polisi juga memberikan kenyamanan yang bagus," kata dia.
Berdasarkan pantauannya di lapangan, para pemilih pemula juga banyak yang antusias dalam pilkada serentak ini seperti di Kota Bandung, Bekasi, dan Depok.
"Yang saya lihat tuh secara kasat mata di perkotaan meningkat, seperti di Depok meningkat 15 persen, Bekasi di atas 70 persen biasanya sekitar 50 persen di perkotaan," kata dia lagi.
Menurut dia, saat ini tengah dilakukan rekapituasi penghitungan suara di kecamatan hingga tanggal 4 Juli. Setelah selesai di tingkat kecamatan, dilanjutkan di tingkat kabupaten/kota hingga 6 Juli, untuk selanjutnya pada tanggal 7 hingga 9 Juli di provinsi.
Hasil rekapitulasi berjenjang diumumkan pada 9 Juli, untuk kemudian ditetapkan pemenang empat hari setelahnya apabila tidak ada gugatan dari salah satu calon.
"Kalau ada gugatan berarti nunggu 45 hari lagi, kalau enggak ada gugatan berarti hari keempat penetapan calon terpilih. Tapi, kalau melihat quick count, ga ada gugatan," kata dia.