Bandung (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat mengungkapkan partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Jawa Barat tahun 2024 ini adalah 65,97 persen, atau tidak mencapai target 76 persen.
Bahkan capaian ini, diakui oleh Ketua KPU Jabar Ahmad Nur Hidayat, lebih rendah dari realisasi partisipasi di Pilkada 2018 sebanyak 74 persen, hingga menjadi catatan dari pihaknya.
"Iya pasti (capaian ini) turun, makannya ini adalah pekerjaan kami untuk menaikkan kembali, tapi pasti di periode mendatang," kata Ahmad di sela Pleno Rekapitulasi suara Pilgub 2024 di Gedung KPU Jabar, Bandung, Senin.
Di lokasi yang sama, Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Jabar Adi Saputro mengungkapkan penurunan partisipasi ini perlu dikaji ulang lebih dalam dan akan menjadi bahan evaluasi pihaknya untuk ke depan.
"Perlu dikaji ulang. Insyaallah ini akan menjadi hal yang kami evaluasi, dan melakukan hal-hal untuk bisa meningkatkan partisipasi pemilih," ucapnya.
Ketua Divisi Data dan Informasi KPU Jabar Ummi Wahyuni, ditemui di lokasi yang sama, menilai bahwa dengan partisipasi pemilih sebesar 65,97 persen di provinsi dengan jumlah pemilih terbesar suatu capaian yang lumayan.
"Ini kan sebenarnya sudah melewati, ada beberapa provinsi lainnya juga (di bawah Jabar). Tapi pasti ini menjadi bahan evaluasi kita terkait tren penurunan yang tidak terjadi di Jawa Barat, terlebih ada kota/kabupaten yang mengalami tren kenaikan," ujarnya.
Di samping itu, Ummi melihat bahwa secara keseluruhan Pilkada di Jawa Barat dengan hampir 74 ribu Tempat Pemungutan Suara (TPS) bisa berjalan dengan lancar dan tidak ada satu penundaan.