Ia berharap dengan tata pamer baru ini para wisatawan yang berkunjung ke museum di Keraton Surakarta bisa memperoleh informasi yang cukup soal sejarah yang tersimpan di museum tersebut.
“Harapannya museum dari Keraton Surakarta ini bisa jadi pusat budaya, pusat edukasi di mana masyarakat yang datang melihat bisa langsung dapat informasi. Mudah-mudahan nanti museum ini dapat kunjungan yang lebih banyak dari masyarakat,” katanya.
Ia juga berharap tercipta iklim yang kondusif di dalam Keraton Surakarta.
“Insya Allah semua lancar dan suasana kondusif, kami ingin cagar budaya terjaga, tidak boleh terjadi kerusakan, vandalisme, bangunan harus dijaga baik,” katanya.
Ia juga berharap Keraton Surakarta bisa menjadi pusat kegiatan budaya dan wisata budaya daerah.
“Harapannya ada penataan keraton (di bagian lain) dan negara pasti hadir karena ini merupakan warisan budaya bangsa. Arahan Presiden saya diminta melakukan pemugaran, revitalisasi, sehingga terjaga ekosistem situs cagar budaya,” katanya.
Sementara itu, Maha Menteri Keraton Kasunanan Surakarta adalah Kanjeng Gusti Panembahan Agung (KGPA) Tedjowulan mengatakan sebelum revitalisasi, tepatnya di awal tahun ini sesuai dengan arahan Menteri Kebudayaan agar pihak keraton menyusun tim internal untuk lancarnya proses revitalisasi.
“Saat itu kami sampaikan bahwa kami membentuk tim kecil bernama Tim Lima, di antaranya berisi KGPA Tedjowulan, (mendiang) Sri Susuhunan Pakubuwana XIII, dan GRAy Wandansari Koes Moertiyah,” katanya.
Ia mengatakan saat ini masih banyak tempat di dalam keraton yang masih perlu penanganan khusus, seperti Ndalem Ageng, Keraton Kilen, Bandengan dan Keputren.
“Kami mengharapkan Bapak Menteri berkenan meninjau lokasi. Masih banyak tempat yang perlu penanganan khusus, seperti Ndalem Ageng, Keraton Kilen, Bandengan, Keputren,” katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri Kebudayaan resmikan Panggung Sanggabuwana Keraton Surakarta
