Cianjur (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur, Jawa Barat, membutuhkan tambahan 200 tempat tidur pasien untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan ruang transit sebelum masuk ke ruang rawat inap.
Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Sayang Cianjur Yayan Sopyandi di Cianjur Senin, mengatakan saat ini jumlah tempat tidur pasien rawat inap sebanyak 460 unit sedangkan rata-rata pasien IGD mencapai 70 sampai 100 pasien.
Sehingga RSUD Cianjur membutuhkan penambahan sebanyak 100 sampai 200 tempat tidur agar penumpukan pasien di IGD dapat terurai terutama ketika terjadi peningkatan tanpa harus menunggu tempat tidur pasien kosong setiap harinya.
"Kami melakukan berbagai cara termasuk membuat ruang transit di belakang ruang IGD, dimana ruangan tersebut berfungsi sebagai tempat singgah sementara bagi pasien sebelum dipindahkan ke ruang rawat inap," katanya.
Dia menjelaskan ruang transit dapat menampung sampai 15 orang pasien, sehingga tidak terlalu menumpuk di ruang IGD sebelum dialihkan ke ruangan, termasuk mengupayakan pembangunan ruang rawat inap baru yang lahan-nya sudah tersedia tinggal menunggu anggaran.
"Kami merencanakan dan sudah mengajukan pembangunan ruang rawat inap baru yang diusulkan setidaknya 5 lantai sesuai dengan jumlah tempat tidur pasien sebanyak 200 unit, dengan harapan dapat dikabulkan pemerintah daerah karena lahan-nya sudah tersedia," katanya.
Dia menegaskan penumpukan pasien di ruang IGD selama ini karena masih minim-nya tempat tidur di sejumlah ruang rawat inap yang tersedia, sehingga tidak jarang pasien menumpuk sampai berhari-hari karena menunggu tempat tidur di ruang rawat inap kosong.
Sehingga pihaknya memastikan akar masalah utama bukan kurang luasnya ruang IGD namun keterbatasan ruang rawat inap yang idealnya pasien hanya berada di IGD maksimal 6 jam sebelum dipindahkan.
"Kami berharap di tahun depan ada penambahan ruang rawat inap agar permasalahan penumpukan pasien di IGD dapat teratasi dan pasien tidak sampai berhari-hari tertahan," katanya.
