Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan paling tinggi dibanding komponen pengeluaran lainnya pada triwulan III 2025 yakni sebesar 9,91 persen (year on year/yoy).
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, menyampaikan bahwa pertumbuhan yang tinggi tersebut terutama didorong oleh kenaikan nilai dan volume ekspor barang nonmigas serta ekspor jasa.
Secara rinci, beberapa komoditas barang nonmigas yang mengalami peningkatan nilai dan volume ekspor, antara lain lemak dan minyak hewani atau nabati, besi dan baja, mesin dan peralatan listrik, serta kendaraan dan bagiannya.
Sedangkan pada ekspor jasa, pertumbuhan sektor ini salah satunya didorong oleh peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara.
Ekspor barang dan jasa tidak hanya mencatat pertumbuhan tertinggi secara tahunan (yoy), tetapi juga secara kuartalan (quarter to quarter/qtq) sebesar 6,77 persen, serta sepanjang Januari-September 2025 (cumulative to date/ctc) sebesar 9,13 persen.
Secara struktur, ekspor barang dan jasa menyumbang 23,64 persen terhadap total produk domestik bruto (PDB), menempatkannya pada posisi ketiga setelah konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang masing-masing menyumbang 53,14 persen dan 29,09 persen terhadap total PDB.
Net ekspor berkontribusi 2,15 persen terhadap pertumbuhan ekonomi triwulan III 2025, sementara konsumsi rumah tangga tetap menjadi pendorong utama dengan kontribusi 2,54 persen, diikuti PMTB sebesar 1,59 persen.
Sementara itu, dari sisi produksi, lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi antara lain jasa pendidikan (10,59 persen yoy), jasa perusahaan (9,94 persen yoy), dan jasa lainnya (9,92 persen yoy).
