Banda Aceh (ANTARA) - Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati (UIN SSN) Cirebon melawat ke UIN Ar-Raniry Banda Aceh guna mempelajari tata kelola Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
"Kolaborasi ini bertujuan memperkuat mutu akademik dan mempercepat transformasi tata kelola pendidikan tinggi Islam di Indonesia," kata Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh Prof Dr Mujiburrahman di Banda Aceh, Selasa.
Ia menjelaskan dalam pertemuan tersebut, kedua perguruan tinggi saling berbagi pengalaman terkait implementasi sistem RPL dan pembelajaran berbasis digital di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
“Kami merasa terhormat menjadi mitra sharing session UIN Cirebon. Ini bukan sekadar benchmarking, tetapi momentum memperkuat silaturahmi akademik dan berbagi praktik terbaik dalam pengelolaan RPL,” kata Mujiburrahman.
Menurut dia, UIN Ar-Raniry siap berbagi pengalaman dan mendukung penguatan sistem RPL sebagai instrumen penting dalam pengakuan kompetensi dan pembelajaran berkelanjutan.
Ia juga menegaskan komitmen untuk memperluas kolaborasi dengan UIN Cirebon dalam pengembangan Research-Based Learning dan digitalisasi kampus.
“Sinergi antar-PTKIN adalah kunci kemajuan pendidikan Islam di Indonesia. Di mana lewat semangat Energi Kebangsaan, Sinergi Membangun Negeri, kami berkomitmen menjadi mitra strategis dalam transfer pengetahuan dan peningkatan mutu perguruan tinggi Islam,” katanya.
Rektor UIN SSN Cirebon, Prof Dr H Aan Jaelani mengatakan kunjungan tersebut sebagai langkah strategis memperkuat tata kelola akademik berbasis digital dan menyiapkan sistem RPL yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat kampus, terutama bagi guru madrasah dan pesantren.
“Transformasi digital dalam pendidikan tinggi bukan hal mudah. Melalui RPL, kami berharap pengalaman belajar para guru dan praktisi pendidikan diakui dan dapat memangkas durasi studi mereka secara proporsional,” kata Aan.
