Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menilai disertasi Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen Pol Rudi Setiawan menawarkan perspektif baru tentang peran polisi dalam masyarakat, terutama melalui pendekatan sosial dan kemanusiaan.
Hal tersebut dikatakan Khofifah saat menghadiri Sidang Terbuka Promosi Doktor Irjen Pol Rudi Setiawan di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya pada Senin.
Gubernur Jatim itu menyampaikan disertasi berjudul “Cerita dari Mesuji: Studi Fenomenologi Tentang Menjadi Polisi di Daerah Konflik” tersebut menggambarkan kompleksitas tugas polisi di daerah konflik, yang tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga membangun kepercayaan sosial dan memulihkan rasa aman warga.
"Apa yang disampaikan oleh promovendus benar sekali. Saya masih ingat, di masa awal pemerintahan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), wilayah Mesuji sering kali menjadi perhatian karena tingginya eskalasi konflik perebutan lahan," kata Khofifah.
Pemerintah pusat waktu itu, lanjutnya, masih sangat terbatas turun langsung sehingga penyelesaian konflik sering kali dicari solusi oleh aparat dan masyarakat di lapangan.
“Betapa tingkat konflik sosial sangat kompleks di sana saat itu. Maka musyawarah, negosiasi, dan pendekatan tertentu di wilayah Mesuji dilakukan dengan membutuhkan penanganan komprehensif dengan mempertimbangkan berbagai sektor," lanjutnya.
Khofifah mengapresiasi disertasi Rudi Setiawan yang mengulas mendalam peran polisi di wilayah konflik. Ia menilai dalam kondisi sulit polisi mampu menjadi penegak hukum sekaligus pelindung masyarakat.
Gubernur Jatim itu secara khusus menyoroti gagasan utama dalam disertasi yang menyebut bahwa “polisi bukan hanya penegak hukum, tetapi juga agen pemulihan sosial.”
"Indah sekali kalimatnya dan luar biasa sekali. Semoga semua institusi merepresentasikan sebagai agen pemulihan sosial sehingga terwujud harmoni di masyarakat," katanya.
