Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Ali Masykur Musa, menyebut Khofifah Indar Parawansa merupakan kader Nahdlatul Ulama (NU) yang sempurna karena memenuhi kriteria dari segi struktural dan kultural.
"Ada dua cara pandang di mana Khofifah memenuhi semua kriteria. Pertama, NU yang dilihat secara struktural. Kedua, NU yang dipandang secara kultural. Bu Khofifah mencerminkan secara sempurna kedua sisi tersebut," kata Ali yang pernah menjadi Ketua Umum PP Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) periode 2012 – 2017 dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Dari sisi struktural, Ali menyebut Khofifah adalah Nahdliyin yang mendedikasikan hidupnya untuk NU melalui organisasi-organisasi, seperti Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), hingga Muslimat NU.
"Bu Khofifah selalu mendarmabaktikan dan memimpin organisasi di lingkungan NU, seperti IPPNU, PMII, hingga Muslimat NU. Secara struktur, ini paripurna," ucap Ali.
Dari sisi kultural, Ali menilai Khofifah sebagai warga ahlussunnah wal jamaah (ahli tafsir) yang mengamalkan nilai-nilai dan ritual ke-NU-an dalam hidup sehari-hari.
Ali mengatakan hal itu untuk merespons pernyataan calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar yang meragukan ke-NU-an Khofifah usai gubernur Jawa Timur itu memutuskan bergabung mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Lebih lanjut, Ali juga mengingatkan bahwa NU dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) adalah dua hal yang berbeda.
NU, menurut Ali, adalah organisasi Islam yang berfokus pada program atau kegiatan keagamaan dan sosial (jam’iyah ijtima'iyah diniyyah), sedangkan PKB adalah bagian dari praktik politik praktis.
"Sehingga, karakter NU dengan partai politik adalah berbeda. Jadi, mengharuskan warga NU mendukung pasangan calon tertentu adalah tidak memenuhi dasar-dasar hubungan NU dengan politik," kata Ali.