Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar mencermati proyeksi pertumbuhan ekonomi global terbaru dari International Monetary Fund (IMF).
IHSG ditutup menguat 73,58 atau 0,91 persen ke posisi 8.124,76. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,87 poin atau 1,02 persen ke posisi 780,01.
“Risiko yang dihadapi oleh ekonomi global, antara lain ketidakpastian yang berkepanjangan, meningkatnya proteksionisme, dan juga guncangan pasokan tenaga kerja. Kerentanan fiskal, potensi koreksi pasar keuangan serta erosi institusi dapat mengancam stabilitas,” sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Dalam laporan World Economic Outlook (WEO) terbaru, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,2 persen pada 2025 dan 3,1 persen pada 2026, dengan pertumbuhan negara maju sekitar 1,5 persen dan negara berkembang hanya sedikit di atas 4,0 persen.
Dari kawasan Asia, Wakil Direktur IMF Departemen Asia dan Pasifik Nada Choueiri mengataka Bank of Japan (BOJ) harus mempertahankan kebijakan moneter yang longgar dan menaikkan suku bunga secara bertahap karena ketidakpastian perdagangan global membayangi prospek ekonomi Jepang.
Ekonomi Jepang telah memperlihatkan kinerja lebih baik dari perkiraan sepanjang tahun ini berkat konsumsi dan ekspor yang kuat. Kesepakatan dagang antara Jepang dan AS juga turut meredakan sejumlah ketidakpastian.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
