Sementara itu, ia mengatakan negara penyumbang defisit terdalam adalah China, yaitu sebesar 13,09 miliar dolar AS, Singapura 3,55 miliar, dan Australia 3,49 miliar dolar AS.
Pada Januari-Agustus 2025, menurut Habibullah, surplus didorong oleh komoditas lemak dan minyak hewani sebesar 22,83 miliar dolar AS, bahan bakar mineral 17,8 miliar dolar AS, serta besi dan baja 12,18 miliar dolar AS.
Sementara defisit utamanya berasal dari komoditas mesin dan peralatan mekanis sebesar 17,90 miliar dolar AS, mesin dan perlengkapan elektrik 7,53 miliar dolar AS, serta plastik dan barang dari plastik sebesar 5,03 miliar dolar AS.
BPS juga mencatat nilai ekspor pada Agustus sebesar 24,96 miliar dolar AS, sedangkan impor sebesar 19,47 miliar dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPS: Surplus neraca perdagangan Agustus disumbang minyak nabati
