Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bandung, Jawa Barat melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah itu untuk mencegah terjadinya kasus keracunan massal.
Bupati Bandung Dadang Supriatna di Bandung, Kamis, mengatakan pihaknya tidak ingin kecolongan sehingga akan melakukan rapat koordinasi khusus dengan berbagai pihak terkait untuk mencegah kasus serupa.
“Kasus keracunan akibat menu MBG akan menjadi pembahasan khusus. Sebab, keracunan tidak hanya disebabkan satu faktor saja. Jadi, kami perlu membahas dan mempelajarinya lebih mendalam,” kata dia.
Dia mengatakan langkah itu diambil menyusul adanya kasus keracunan massal yang terjadi di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Garut, yang diduga berasal dari menu program serupa.
Dia mengatakan persoalan keracunan makanan tidak bisa dianggap sederhana karena melibatkan banyak faktor teknis dan manajerial.
Ia menyebutkan rapat koordinasi tersebut akan melibatkan unsur forkopimda, Badan Gizi Nasional (BGN), pengelola dapur MBG, ahli gizi, auditor, dan pihak independen lainnya.
“Kami akan undang semua pihak untuk membahas dan menganalisis agar kejadian di daerah lain tidak terulang di Kabupaten Bandung,” katanya.
Dadang mengatakan evaluasi tidak hanya berhenti pada aspek teknis penyajian makanan, tetapi juga menyangkut sistem pengawasan, transparansi pengelolaan anggaran, dan akuntabilitas penyedia jasa katering yang ditunjuk.
“Kami menekankan pentingnya pengawasan ketat dalam setiap tahapan penyelenggaraan program agar tujuan peningkatan gizi anak benar-benar tercapai tanpa risiko kesehatan,” kata dia.
