Cianjur (ANTARA) - Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyita 90 botol minuman keras berbagai merek dan puluhan kantong miras oplosan serta melakukan penyegelan terhadap kios berkedok depot jamu agar tidak kembali berjualan, Selasa.
Kepala Satpol PP Kabupaten Cianjur Djoko Purnomo di Cianjur Selasa, mengatakan penggeledahan kios berkedok depot jamu yang terletak di samping Kantor Dinas Perhubungan Cianjur itu, setelah mendapat laporan dari masyarakat.
"Kami juga melakukan penyegelan terhadap kios yang masih menjual minuman keras berbagai merek dan oplosan berdasarkan pengaduan masyarakat setempat, dimana kios tersebut beroperasi pada pagi sampai malam," katanya.
Pihaknya melakukan penggeledahan dan mendapati puluhan botol miras berbagai merek dan oplosan, serta mengamankan seorang penunggu kios, sedangkan tiga orang diduga pemilik melarikan diri sebelum petugas datang ke lokasi.
Sehingga pihaknya menggencarkan razia gabungan bersama TNI/Polri guna menekan angka peredaran miras dan berbagai penyakit masyarakat di Cianjur, termasuk melibatkan masyarakat dengan melaporkan setiap kegiatan mencurigakan di lingkungan tempat tinggal-nya.
"Ini merupakan tugas bersama dan selama ini banyak masyarakat yang membantu pemberantasan penyakit masyarakat termasuk peredaran miras dengan membuat laporan, sehingga dapat langsung dilakukan tindakan," katanya.
Pihaknya juga meminta masyarakat tidak membeli atau menjual berbagai macam miras karena ketika terjaring akan dikenakan hukuman sesuai undang-undang berlaku serta Peraturan Daerah terkait miras yang sudah berlaku sejak beberapa tahun terakhir.
Sanksi tegas hingga penyegelan kios akan dilakukan ketika kembali menjual miras berbagai jenis, bahkan hukuman yang lebih berat akan diterapkan bagi penjual yang kembali tertangkap karena pihaknya akan terus menggelar razia secara acak dengan waktu tidak ditentukan.
"Razia dilakukan tanpa jadwal dan waktu mulai dari pagi hingga malam, guna memberantas peredaran miras di Cianjur, bahkan kami kerap melakukan razia secara mendadak setelah mendapat laporan dari warga," katanya.
