Tampilan modern
Seperti kebanyakan kendaraan elektrik China pada umumnya, Aion UT juga sudah mengedepankan tampilan yang futuristik. meski terlihat kompak, kendaraan berdimensi panjang 4.270 mm, lebar 1.850 mm, dan tinggi 1.575 mm.
Sumbu roda 2.750 mm masih cukup lega baik untuk sisi pengendara dan juga penumpang belakang.
Mobil yang dirancang oleh Stéphane Janin, Director of GAC Advanced Design Center Europe, sosok desainer otomotif ternama asal Eropa, ini memiliki tampilan luar yang menampilkan desain streamline body, atap melayang ( floating roof ), serta lampu utama yang terinspirasi dari bentuk mata hantu burung.
Bahkan, lampu kubus matriks pada lampu sein dan lampu belakang juga semakin memperkuat aura mobil khas Milan.
Kesan modern juga semakin dipermanis dengan hadirnya lampu utama berteknologi LED baik untuk depan dan juga belakang.
Untuk semakin menambah kesan yang gagah dan tangguh, kendaraan ini telah diberikan ukuran velg sebesar 17 inci.
Kesimpulan
Mengendarai Aion Ut dari Jakarta, Bandung dan kembali lagi ke Jakarta, dirasakan sudah cukup melengkapi keinginan konsumen Tanah Air, mulai dari harga yang terjangkau, fitur berlimpah dan juga jarak tempuh yang cukup untuk digunakan sehari-hari.
Hanya saja, setiap ketika kendaraan berkecepatan di atas 100 km/h, suspensi terasa seperti mengayun.
Minimnya tombol pengaturan pada kendaraan tersebut, juga mengharuskan pengguna untuk lebih giat dalam beradaptasi ketika hendak mengoperasikan fitur-fitur yang ada. Terlebih, dalam hal penyesuaian spion yang dirasa sangat sulit ketika harus mencari di menu yang tersaji di dalam head unit tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menjajal kenyamanan Aion UT dengan rute Jakarta - Bandung PP
