Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama dengan DPRD Jawa Barat menetapkan asumsi kenaikan anggaran belanja Rp1,16 triliun dalam perubahan kelima APBD Jawa Barat tahun 2025, Senin, dari APBD Jawa Barat 2025 yang bernilai Rp31,08 triliun, menjadi Rp32,23 triliun, atau naik 3,73 persen.
Berdasarkan data yang diperlihatkan dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD Jawa Barat, Senin, kenaikan anggaran belanja ini besar dipengaruhi oleh naiknya belanja modal dalam APBD Jawa Barat yang naik sebesar Rp3,06 triliun dari semula Rp1,77 triliun menjadi Rp4,83 triliun atau 172,78 persen.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman mengatakan belanja modal itu bakal didistribusikan ke beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk beberapa program pembangunan strategis lainnya di Jawa Barat.
"Ini terdistribusi di beberapa OPD, terutama yang pertama di Dinas BMPR terkait dengan pembangunan jalan jembatan, kemudian di Disdik rehabilitasi ruang kelas, kemudian ruang kelas baru, termasuk unit sekolah baru, di dinas kesehatan, di dinas perhubungan, dan beberapa dinas lainnya," kata Herman di lokasi.
Selain itu, naiknya anggaran belanja ini juga dialokasikan kepada beberapa sektor yang sudah disepakati dalam perubahan anggaran ketiga dan sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri yang memungkinkan pemerintah daerah merubah anggaran belanja lintas jenis.
"Dan di perubahan ini sebetulnya, selain terjadi perubahan asumsi, kami alokasikan juga apa yang sudah disepakati di pergeseran ketiga. Karena pergeseran ketiga, lazimnya kan tidak ada perpindahan jenis belanja," ucap dia.
Lebih lanjut, terkait realisasi anggaran belanja Pemprov Jabar per akhir Juli 2025, telah mencapai 45,65 persen, dan sedang dipacu untuk bisa menembus 60 persen.
"Tapi kami sedang pacu agar cepatnya bisa menembus 60 persen. Tadi pagi kami baru saja rapat dengan semua sekretaris OPD, termasuk pengadaan barang jasanya. Walaupun ada pergeseran dari versi 5 ke versi 6, kami dorong untuk melakukan lelang cepat, kami sedang berikhtiar untuk jabar istimewa," tutur Herman.
