Himatik Unsil Bangun Minat Anak Belajar Robot

Antarajabar.com - Himpunan Mahasiswa Teknologi Informasi dan Komunikasi (HIMATIK) Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya menggelar lomba robotik yang diikuti anak-anak tingkat SD, SMP dan SMA se-Tasikmalaya, Jawa Barat, dalam rangka membangun minat belajar teknologi membuat robot.

"Lomba ini bertujuan menumbuhkembangkan minat anak untuk mempelajari robot sejak dini," kata Ketua Panitia Lomba Robotik, Yulizar Rahman di sela-sela kegiatan lomba di Kampus Unsil Tasikmalaya, Kamis.

Ia menuturkan, Kota Tasikmalaya merupakan kawasan termaju di wilayah Priangan Timur sehingga masyarakatnya harus ikut dalam kemajuan kota itu.

Ia berharap kalangan pelajar di Kota Tasikmalaya khususnya peserta lomba robotik sudah tidak asing lagi terhadap kemajuan teknologi di bidang robot.

"Kami ingin anak-anak di Kota Tasikmalaya ini tak lagi gagap teknologi," katanya.

Ia mengatakan, peserta lomba robotik diikuti kalangan pelajar dari tingkat SD, SMP dan SMA yang berlangsung 27 sampai 28 April 2017.

Peserta yang dibentuk tim itu terdiri dari 15 tim tingkat SD, 8 tim tingkat SMP dan 4 tim tingkat SMA yang setiap timnya berjumlah dua orang.

Penilaian lomba tersebut berbeda-beda untuk tingkat SD dan SMP pada tingkatan kecepatan dan ketepatan, sedangkan SMA ditambah penilaiannya pada sistem operasi robotnya hingga bisa beroperasi.

"Sebelum lomba, kami sudah datang ke masing-masing SD yang ikut lomba, kami orientasi dulu tentang perakitan jadi pas datang kesini tidak bingung mau ngapain," katanya.

Ia menambahkan, rangkaian robot yang dilombakan jenis robot mekanik statik, peserta tidak membuat robot dari awal tetapi hanya merakit saja.

Robot yang dilombakan, kata dia, merupakan robot dengan harga yang cukup mahal sekitar Rp5 juta per unit yang dipinjamkan dari komunitas robot.

"Alat-alat robot semuanya gratis kami pinjam dari komunitas robot dan kami juga punya beberapa unit," katanya.

Seorang peserta lomba tingkat SD, Safa Amarullah mengatakan, cukup membingungkan dan sulit memasang setiap bagian robot yang akhirnya dapat berbentuk menjadi robot mobil.

Meskipun sulit, Safa mengaku senang dapat mengikuti lomba robot sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang robot.

"Senang bisa ikut lomba, karena biasanya melihat robot di film, namun sekarang bisa membuatnya sendiri," katanya.