Bandung (ANTARA) - Di tengah kebutuhan memiliki hunian, masyarakat dihadapkan pada dua pilihan utama: membeli rumah lewat skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau menabung terlebih dahulu untuk membangun rumah sendiri.
Kedua opsi ini sama-sama menjanjikan hasil akhir berupa rumah milik pribadi, tetapi proses, waktu, dan biaya yang harus ditempuh sangat berbeda. Memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing dapat membantu calon pemilik rumah membuat keputusan yang lebih tepat, apalagi dalam kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian seperti sekarang.
KPR: Cepat Dihuni, Tapi Lebih Mahal dalam Jangka Panjang
Membeli rumah dengan skema KPR menawarkan solusi cepat bagi mereka yang ingin segera memiliki tempat tinggal. Dengan sistem cicilan, pembeli tidak perlu menunggu hingga dana terkumpul penuh untuk bisa tinggal di rumah milik sendiri.
Kini, banyak bank bekerja sama dengan pengembang untuk menyediakan program KPR dengan tenor panjang dan uang muka ringan, yang membuatnya semakin mudah diakses.
Namun, kemudahan ini datang dengan konsekuensi finansial. Sistem bunga yang diterapkan membuat total pembayaran rumah menjadi jauh lebih tinggi dibanding harga awalnya.
Selain itu, proses pengajuan KPR mengharuskan pemohon memiliki rekam jejak keuangan yang baik, termasuk stabilitas penghasilan dan riwayat kredit yang positif. Persyaratan tersebut bisa menjadi kendala tersendiri bagi sebagian orang.
Membangun Sendiri: Lebih Fleksibel, Tapi Butuh Waktu dan Tenaga
Di sisi lain, menabung untuk kemudian membangun rumah sendiri memberikan keleluasaan dalam hal desain dan tahapan pembangunan. Pemilik bisa menyesuaikan konsep rumah dengan kebutuhan dan gaya hidup mereka, serta mengatur pembangunan secara bertahap sesuai kemampuan finansial.
Meski begitu, pendekatan ini membutuhkan komitmen jangka panjang. Waktu untuk mengumpulkan dana, mencari lahan, mengurus izin, hingga menyelesaikan pembangunan bisa berlangsung lama. Selain itu, risiko fluktuasi harga material dan jasa konstruksi dapat membuat estimasi biaya awal menjadi tidak relevan seiring berjalannya waktu.
Menyesuaikan Pilihan dengan Kondisi Finansial
Dalam situasi ekonomi yang dipengaruhi oleh inflasi dan kenaikan harga properti, memilih antara KPR dan membangun sendiri bukan hanya soal preferensi, tetapi juga soal kesiapan finansial dan prioritas jangka panjang. KPR cocok bagi yang membutuhkan rumah dalam waktu dekat dan mampu mengelola cicilan jangka panjang.
Sebaliknya, menabung dan membangun sendiri lebih pas bagi yang tidak terburu-buru dan ingin mengendalikan pengeluaran. Pada akhirnya, tidak ada pilihan yang benar atau salah. Keputusan terbaik adalah yang sesuai dengan kondisi keuangan, kestabilan pendapatan, dan tujuan hidup masing-masing individu.