Indramayu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menggulirkan program pendampingan untuk melatih sebanyak 1.300 petani muda guna menguasai kompetensi agribisnis modern sebagai strategi mempercepat regenerasi petani sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.
Bupati Indramayu Lucky Hakim dalam keterangannya di Indramayu, Rabu, mengatakan saat ini pemerintah daerah berupaya agar pertanian ke depan harus dikelola secara profesional dengan pendekatan kewirausahaan.
Menurut dia, petani muda tidak cukup hanya bisa bertani, tetapi harus menjadi pelaku agribisnis dan atas dasar tersebut pemerintah daerah menghadirkan program pendampingan ini.
Ia menuturkan pelatihan ini dirancang agar generasi muda memiliki kemampuan teknis, serta manajerial dalam mengelola pertanian secara berkelanjutan dan berbasis teknologi.
“Dengan pemasaran digital, kemasan menarik, dan produk berkualitas, hasil tani bisa memiliki nilai ekonomi tinggi,” katanya.
Lucky menyampaikan pelatihan ini diikuti oleh 1.300 peserta secara bertahap, dengan tahap pertama melibatkan 500 orang dari 10 angkatan pada Juli 2025.
Mereka, kata dia, nantinya mendapatkan pelatihan praktis seperti budi daya padi, sayuran, buah, hingga peternakan ayam dan domba.
Lebih lanjut, ia mengemukakan mayoritas petani di Indramayu saat ini berusia di atas 50 tahun dan banyak anak muda masih enggan terjun ke pertanian karena dinilai kurang menjanjikan secara ekonomi.