Indramayu (ANTARA) - Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, optimistis target produksi perikanan sebesar 527 ribu ton dapat tercapai hingga akhir 2025, seiring dengan masifnya kegiatan tangkapan nelayan maupun budidaya di daerah tersebut.
Kepala Diskanla Indramayu Edi Umaedi dalam keterangannya di Indramayu, Rabu, mengatakan target tersebut terdiri atas produksi perikanan tangkap sebesar 179 ribu ton dan perikanan budidaya yang ditetapkan 348 ribu ton.
Hingga triwulan ketiga tahun ini, kata dia, realisasi produksi perikanan tangkap telah mencapai 136.121,16 ton, sedangkan perikanan budidaya terealisasi 287.548,79 ton.
“Dengan melihat potensi yang ada, kami optimis dan mudah-mudahan di tahun ini target produksi bisa tercapai,” katanya.
Ia menjelaskan optimisme tersebut didukung oleh ketersediaan armada penangkap ikan yang cukup banyak, serta luasnya lahan budidaya perikanan di Kabupaten Indramayu.
Menurut Edi, saat ini terdapat sekitar 6.074 kapal berbagai ukuran yang beroperasi untuk mendukung kegiatan perikanan tangkap di wilayahnya.
Selain perikanan tangkap, kata dia, Indramayu pun mengandalkan perikanan budidaya yang terbagi dalam dua jenis usaha, yaitu perikanan air tawar dan air payau.
Ia menyebutkan untuk budidaya perikanan air tawar komoditas yang diproduksi meliputi lele, nila, dan gurami yang diusahakan para pembudidaya di berbagai sentra budidaya.
“Sementara pada budidaya perikanan air payau, komoditas yang dikembangkan mencakup udang windu, udang vaname, bandeng, dan rumput laut,” katanya.
Edi menuturkan untuk perikanan budidaya di Kabupaten Indramayu, saat ini ada tujuh komoditas yang dikembangkan.
Ia menyampaikan luas lahan tambak untuk budidaya perikanan air payau di Indramayu sekitar 22.500 hektare, sedangkan budidaya perikanan air tawar memanfaatkan sekitar 560 hektare lahan.
“Dengan dukungan ribuan kapal, luasnya lahan budidaya, serta beragam komoditas tersebut, kami meyakini target produksi perikanan tahun ini dapat dikejar hingga akhir tahun,” ucap dia.
