Bandung (ANTARA) - Mandi merupakan kegiatan rutin yang tidak hanya bertujuan membersihkan tubuh, tetapi juga menjaga kesegaran aroma tubuh sepanjang hari.
Kebiasaan mandi yang terlalu lama kerap memicu pemborosan air. Oleh karena itu, durasi mandi yang efisien perlu diperhatikan, terutama untuk menjaga tubuh tetap wangi sekaligus menghemat air.
Durasi mandi yang ideal menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) umumnya berkisar antara lima hingga 10 menit. Dalam rentang waktu tersebut, proses pembersihan tubuh dapat dilakukan secara menyeluruh dengan menggunakan sabun yang sesuai. Kunci utama agar tubuh tetap wangi bukan terletak pada lamanya waktu mandi, melainkan pada pemilihan sabun dan cara menggunakannya.
Sabun mandi yang mengandung wewangian tahan lama dapat memberikan efek harum yang bertahan beberapa jam setelah mandi. Untuk hasil optimal, sabun sebaiknya digosok secara merata ke seluruh tubuh, terutama pada area-area yang mudah mengeluarkan bau seperti ketiak, leher, kaki, dan punggung. Selain itu, memberikan waktu sekitar 20–30 detik agar sabun menempel di kulit sebelum dibilas dapat membantu aroma menempel lebih lama.
Penggunaan air yang terlalu banyak atau membilas terlalu lama justru dapat mengurangi daya tahan aroma sabun di permukaan kulit. Oleh sebab itu, mandi yang efisien tidak hanya hemat air, tetapi juga membantu mempertahankan keharuman sabun secara maksimal.
Faktor lain yang mempengaruhi daya tahan wangi tubuh setelah mandi adalah kebersihan handuk, pakaian bersih yang digunakan setelahnya, serta kondisi kulit. Kulit yang lembap dan terhidrasi dengan baik dapat mempertahankan aroma dibandingkan kulit yang kering.
Dengan demikian, mandi selama 5 hingga 10 menit sudah cukup untuk membersihkan tubuh sekaligus menjaga keharuman, asalkan dilakukan dengan teknik yang tepat dan menggunakan produk yang sesuai. Membatasi waktu mandi tidak hanya mendukung penghematan air, tetapi juga membantu merawat kulit dan menjaga wangi tubuh secara lebih efektif.