Empat menit berselang, Coda mencetak gol pembuka untuk Sampdoria, yang memicu kemarahan di tribun. Ketegangan memuncak setelah Sibilli menggandakan keunggulan di menit ke-49.
Laga sempat beberapa kali dihentikan karena ulah penonton. Para pemain kemudian masuk ke ruang ganti dengan harapan situasi mereda.
Namun, ketika pertandingan kembali dimulai, lemparan benda dari tribun kembali terjadi, kali ini di stadion yang sudah setengah kosong. Wasit Daniele Doveri pun memutuskan untuk menghentikan laga sekaligus mengakhiri kekhawatiran Samp akan degradasi.
Sampdoria mencatat kerugian sebesar 40,7 juta euro (Rp 769 milyar) dalam laporan keuangan 2024. Mereka memang mengalami kesulitan finansial dalam beberapa musim terakhir.
Setelah degradasi ke Serie B pada 2023, mereka nyaris bangkrut sebelum diselamatkan oleh presiden klub saat ini, Matteo Manfredi, dan mantan pemilik Leeds United, Andrea Radrizzani. Radrizzani kini telah hengkang.
Mayoritas saham Sampdoria saat ini dimiliki oleh pengusaha asal Singapura, Joseph Tey.
Untuk menyelamatkan tim dari degradasi, legenda klub Alberico Evani dan Attilio Lombardo ditunjuk sebagai pelatih pada April lalu, setelah aktivitas transfer besar-besaran di bursa musim panas dan Januari.
Evani menjadi pelatih keempat Sampdoria musim ini, setelah Andrea Pirlo, Andrea Sottil, dan Leonardo Semplici.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sampdoria selamat dari degradasi usai ricuh play-off lawan Salernitana
