Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menginstruksikan kepada seluruh kecamatan dan desa untuk mengajak warganya rutin mendonorkan darah guna membantu sesama terutama ibu melahirkan dan penderita thalasemia yang jumlahnya mencapai 400 orang.
Bupati Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian di Cianjur, Jumat, mengatakan pihaknya juga menginstruksikan seluruh aparatur sipil negara di lingkungan Pemkab Cianjur rutin menyumbangkan darahnya di UTD PMI Cianjur.
"Setiap hari rumah sakit di Cianjur membutuhkan darah untuk pasien terutama yang hendak menjalani operasi termasuk ibu melahirkan yang dipastikan membutuhkan darah, sehingga jangan sampai terjadi krisis stok darah di PMI," katanya.
Dia juga meminta berbagai kalangan di Cianjur lebih meningkatkan kesadaran melakukan donor darah karena setetes darah yang diberikan dapat menyelamatkan nyawa manusia karena selama ini kebutuhan darah di Cianjur cukup tinggi, sehingga ketersediaan stok harus terjaga.
"Jangan sampai terjadi krisis karena setiap hari banyak pasien yang menjalani operasi, ibu melahirkan, korban kecelakaan dan penderita thalasemia yang membutuhkan darah, kami akan membantu UTD PMI Cianjur dalam pemenuhan termasuk membantu penyediaan alat," katanya.
Dia menambahkan, terkait alat pengolahan darah yang sudah berusia lanjut bahkan banyak yang rusak, pemerintah daerah akan membantu dalam waktu dekat, sehingga pengolahan darah dapat berjalan dengan maksimal dan stok darah setiap harinya terpenuhi.
Kepala UTD PMI Cianjur Susilawati mengatakan stok darah di Cianjur sempat mengalami penurunan sejak beberapa pekan terakhir karena minimnya pendonor yang datang ke dalam gedung, sedangkan kegiatan di luar gedung belum dapat dilakukan karena keterbatasan anggaran.
Dia berharap dengan adanya dorongan dari pemerintah daerah, stok darah dapat kembali normal guna memenuhi kebutuhan lima rumah sakit di Cianjur, serta pelayanan donor darah masal dapat kembali digelar setelah rumah sakit melunasi tunggakan.
"Sempat krisis karena pendonor yang datang ke dalam gedung atau UTD PMI masih rendah, sedangkan untuk menggelar donor darah masal di luar gedung kami masih kesulitan anggaran, bantuan pemerintah sangat kami tunggu," katanya.
Dia menjelaskan setiap harinya stok aman untuk kebutuhan lima rumah sakit di Cianjur sebanyak 50 labu darah, dan setiap bulan minimal 1.750 labu darah, sedangkan khusus untuk penderita thalasemia stok darah wajib ada setiap harinya.
"Paling utamanya untuk pasien thalasemia yang mencapai 400 orang, setiap hari wajib ada 10 sampai 20 labu darah karena mereka harus rutin mendapatkan transfusi," katanya.