Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menggandeng sejumlah lembaga swasta untuk melatih dan menempatkan 130 orang pencari kerja dalam program pemagangan di Jepang.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Cirebon Novi Hendrianto mengatakan program ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan Bupati Cirebon, dalam menyediakan pendidikan dan pelatihan kerja bagi masyarakat kurang mampu yang berprestasi.
"Ini bagian dari komitmen Pemkab Cirebon untuk menyiapkan tenaga kerja yang berdaya saing dan memberikan dampak langsung dalam penurunan angka pengangguran," kata Novi di Cirebon, Minggu.
Menurut dia, pemerintah daerah sudah menjalin kerja sama dengan Yayasan Dewa Aksara Nusantara, LPK ISO Jepang, dan LPPR Indonesia.
Novi menyampaikan awalnya jumlah peserta program ini hanya direncanakan sebanyak 40 orang, namun setelah dilakukan kajian dan analisis lebih lanjut, jumlah peserta ditingkatkan menjadi 130 orang.
"Proses persiapan sudah dimulai sejak Januari 2025. Karena keterbatasan anggaran, kami hanya menangani aspek pelatihan. Untuk biaya penempatan ke Jepang, disepakati menggunakan skema mandiri," ujarnya.
Ia menjelaskan skema tersebut memungkinkan peserta membayar biaya penempatan setelah bekerja di Jepang, sehingga tidak menjadi beban di awal.
Hal ini, kata dia, dinilai memberikan peluang lebih besar bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi.
Novi mengatakan minat masyarakat Kabupaten Cirebon terhadap program pemagangan ke Jepang, saat ini sangat tinggi.
Ia menuturkan saat ini terdapat sekitar 2.000 warga Kabupaten Cirebon, yang telah resmi terdaftar sebagai pekerja migran di Jepang.
“Program tersebut bahkan menarik perhatian sejumlah pemerintah daerah lain yang ingin mereplikasi kebijakan serupa,” katanya.
Sementara itu Bupati Cirebon Imron mengatakan kalau pengangguran masih menjadi persoalan serius di daerahnya, sehingga pihaknya terus berupaya membuka akses kerja, baik di dalam maupun luar negeri.
"Peluang kerja di Jepang masih besar. Program ini menjadi solusi agar masyarakat bisa mendapatkan penghidupan yang lebih layak," katanya.
Dia menilai kolaborasi antara pemerintah dan swasta menjadi kunci, dalam menciptakan sumber daya manusia yang kompeten serta mampu bersaing di pasar global.
Imron berharap program pelatihan dan pemagangan ke Jepang ini, mampu mencetak generasi pekerja yang unggul serta membawa nama baik Kabupaten Cirebon di tingkat internasional.
"Ini langkah konkret pemerintah dalam menyiapkan masa depan yang lebih baik bagi warganya," ucap dia.