Bekasi (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan RI bekerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) dan agensi penyalur tenaga kerja di Jepang, Joe Cooperative memberangkatkan 160 peserta magang ke Negeri Sakura Jepang.
"Pemberangkatan bertahap, dimulai 5 April sampai Agustus mendatang," kata Ketua Umum AP2LN Firman Budiyanto di sela seremonial pelepasan peserta pilot0 project IJC Program di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Bekasi, Senin.
Ratusan peserta yang diberangkatkan ini merupakan rekrutan sejak Oktober 2022 di lima balai latihan kerja milik Kementerian Ketenagakerjaan antara lain di Bekasi, Medan, Padang, Makassar dan Semarang.
Sebelum berangkat, mereka telah menjalani pelatihan kompetensi hingga bahasa selama empat bulan di balai milik Kementerian Ketenagakerjaan.
"Ini merupakan angkatan pertama peserta magang yang diinisiasi oleh AP2LN bekerja sama dengan JOE Cooperative dan Kementerian Ketenagakerjaan. Tahun ini kami membuka kuota hingga 240 peserta, target akhir tahun sudah ada yang diberangkatkan," kata Budiyanto.
Dia memastikan peserta magang ke Jepang tidak dibebankan biaya selama pelatihan baik di BLK, lembaga pengirim di bawah AP2LN, hingga pelatihan lanjutan Training Center milik JOE Cooperative di Jepang. Biaya ditanggung oleh pemerintah Indonesia dan perusahaan tujuan bekerja.
"Anak-anak itu diberangkatkan dengan biaya nol, kalau pun ada itu untuk keperluan pribadi," katanya.
Dirinya juga memastikan kelengkapan fasilitas yang diberikan kepada peserta magang di sana mulai dari tempat tinggal gratis berikut perlengkapan, hingga gaji sesuai upah minimum di Jepang. Jika dirupiahkan senilai Rp15 juta hingga Rp20 juta per bulan dengan kontrak magang satu sampai tiga tahun.