Ia menjelaskan bahwa varian virus penyebab COVID-19 yang menyebar saat ini merupakan hasil mutasi dari varian Omicron.
Gejala infeksi varian baru virus SARS-CoV-2, menurut dia, antara lain batuk pilek yang kadang disertai sakit perut.
Dia mengemukakan perlunya pemantauan untuk menekan penyebaran varian virus tersebut.
"Pemerintah ya melakukan surveillance saja. Sudah masuk Indonesia atau belum, kita kan enggak tahu. Nah untuk tahunya kan tetap ada itu PCR," katanya merujuk pada metode pemeriksaan untuk mendeteksi infeksi virus penyebab COVID-19.
Menurut Prof. Faisal, pemerintah juga perlu mengkaji ulang efektivitas vaksinasi COVID-19 yang dilakukan pada masa pandemi dalam menangkal penularan varian virus yang baru.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar bagikan kiat hindari penularan COVID-19 semasa libur panjang
